Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah melakukan studi tambahan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), menyusul banjir bandang yang merendam beberapa wilayah di lokasi ibu kota negara (IKN) tersebut.
Saleh meyakini pemerintah telah melakukan studi yang mendalam di daerah tersebut. Kendati begitu, tentu tidak ada salahnya jika dilakukan studi tambahan untuk mengetahui berbagai kemungkinan lain di luar hasil studi sebelumnya. Masih cukup waktu untuk mengelola lokasi tersebut sehingga benar-benar visible dan sesuai kriteria untuk dijadikan IKN.
"Kalaupun pemerintah serius mau memindahkan IKN, masih cukup waktu untuk mengelola lingkungan yang ada di sana. Membangun IKN, kan tidak bisa sehari dua hari. Butuh waktu dua atau tiga tahun, bahkan lebih," kata Saleh kepada wartawan, Senin (20/12).
Rencana pemindahan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi sorotan menyusul adanya banjir. Saleh pun meminta pemerintah untuk memeriksa lokasi banjir tersebut. Selain untuk membantu masyarakat terdampak, pemeriksaan juga diperlukan untuk memastikan bahwa lokasi itu aman untuk dijadikan sentra pemindahan ibu kota.
"Ada banyak daerah yang kena banjir saat ini. Semua itu harus diperhatikan dan mendapat bantuan. Namun, banjir di Penajam Pasir Utara ini sedikit mendapat sorotan karena dikaitkan dengan rencana pemindahan ibu kota," ujar Saleh.
Di sisi lain, Saleh juga meminta kepada masyarakat untuk menunggu hasil kajian dari pemerintah. "Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak langsung memvonis. Silahkan ditunggu hasil studi dan kajian pemerintah. Pemerintah tentu berkepentingan untuk mengumumkannya kepada publik secara luas," tegasnya.
Banjir merendam sedikitnya 101 rumah di dua desa dan satu kelurahan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Banjir terjadi akibat hujan deras Minggu (20/12) sore. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Nurlaila menyebut, banjir terjadi akibat hujan pada pukul 14.00 Wita yang bersamaan dengan pasang tinggi air laut pada pukul 16.00-18.00 Wita.
Akibatnya, kata dia, air sungai meluap dan masuk ke rumah warga. Dia mengatakan sebelumnya sudah ada peringatan dini dari BMKG yang menyatakan akan terjadi hujan sedang hingga lebat dengan intensitas tinggi pada Jumat (17/12).