Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mencatat ada kenaikan kasus positif dan kematian akibat Covid-19 di ibu kota. Dari data Dinkes DKI Jakarta, terdapat enam pasien meninggal dunia dalam sepekan terakhir.
"Kita fokus mencegah kematian pada kasus positif, karena dalam seminggu terakhir ada 6 orang meninggal," kata Kepala Seksi (Kasi) Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, lewat keterangan tertulisnya, Minggu (19/3) malam.
Diungkapkan Ngabila, keenam pasien meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 itu berusia di atas 50 tahun. Dari catatan Dinkes DKI, dua pasien sudah menerima vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster. Sedangkan empat pasien lainnya belum menerima vaksin sama sekali.
"Semua memiliki komorbid berat, terutama hipertensi dan diabetes mellitus yang merupakan silent killer dan mother of disease," ujarnya.
Di sisi lain, ujar Ngabila, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit relatif stabil di angka 6% sampai 7%. Meski ada kenaikan kasus dalam sepekan terakhir, Ngabila menyebut situasi Covid-19 di Jakarta masih terkendali.
Ngabila mengajak masyarakat untuk melindungi diri dan sekitarnya dari penularan Covid-19. Salah satunya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Apapun variannya, cegah sakit dengan disiplin bermasker, hindari orang yang sedang sakit. Masker dapat melindungi dari berbagai penyakit menular seperti batuk pilek yang disebabkan oleh virus atau bakteri lainnya, campak, rubella, TBC, difteri, dan lain-lain," tutur Ngabila.
Lebih lanjut, Ngabila juga mengajak masyarakat untuk segera melengkapi dosis vaksinasi Covid-19. Ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah kematian ataupun tingkat keparahan pasien apabila terpapar Covid-19.
Terlebih, kata Ngabila, saat ini vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster kedua untuk masyarakat berusia di atas 18 tahun sudah tersedia secara gratis.
Ada pun masyarakat dapat mengecek lokasi vaksinasi di Instagram @dinkesdki atau ke puskesmas dan RSUD terdekat dari lokasi warga berada.
"Cegah kematian dengan vaksinasi Covid-19 lengkap sebanyak 4 kali untuk usia 18 tahun ke atas, selagi ada dan gratis," ujarnya.
Ditambahkan Ngabila, kematian akibat terpapar Covid-19 juga dapat dicegah dengan melakukan kontrol komorbid penyakit tidak menular. Upaya ini dapat dilakukan antara lain dengan rutin mengonsumsi obat sesuai penyakit yang dialami.
Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan deteksi dini komorbid dengan mengikuti skrining penyakit tidak menular gratis setiap 6 sampai 12 bulan sekali di puskesmas mulai usia 15 tahun ke atas.