Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta melaporkan temuan baru kasus Covid-19 Omicron subvarian CH.1.1 atau Orthrus. Hingga 28 Februari 2023, tercatat ada 34 kasus positif Covid-19 varian Orthrus.
"[Sebanyak] 21 orang domisili Jakarta dan 13 orang lainnya domisili luar Jakarta," kata Kepala Seksi Surveilans Epedimiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, dalam keterangan resmi, Selasa (28/2).
Dari segi usia, sebanyak 28 dari 34 penderita Covid-19 varian Orthus adalah dewasa. Kemudian, 5 pasien lansia dan 1 pasien balita.
Selanjutnya, sebanyak 75% pasien dari total 34 kasus sudah menerima 3 dosis vaksin Covid-19. Sebanyak 15% lainnya baru mendapatkan dosis primer. "Sedangkan 10% pasien belum vaksinasi sama sekali," ucap Ngabila.
Diungkapkan Ngabila, 75% pasien bergejala ringan, sedangkan 25% lainnya dilaporkan tanpa gejala. Namun, seluruh penderita Covid-19 Orthus di DKI Jakarta telah dinyatakan sembuh.
Ngabila menuturkan, pasien terakhir yang ditemukan positif Covid-19 Orthrus tercatat pada 9 Februari 2023. Pasien tersebut juga telah dinyatakan sembuh.
"Semua sudah sembuh dan tidak ada yang meninggal atau dirawat di rumah sakit," ujar dia.
Kasus Covid-19 varian Orthrus pertama kali terdeteksi di DKI Jakarta pada 4 November 2022 dan sudah terjadi transmisi lokal. Sebelumnya, tren kasus Covid-19 juga sempat didominasi Omicron subvarian XBB 1.5 atau Kraken, yang pertama kali ditemukan di ibu kota pada 23 Desember 2022.
Meski terjadi lonjakan, Ngabila memastikan situasi penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta masih terkendali. "Butuh waktu 8-12 minggu untuk menjadi dominan, tapi kita lihat saat ini kondisi aman."