Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mewaspadai masuknya Coronavirus di wilayahnya. Dengan memperketat arus migrasi warga negara Indonesia (WNI) dan asing (WNA) asal China.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Herlin Ferliana, menyatakan, pihaknya memasang alat pendeteksi suhu badan di setiap pintu masuk. Macam Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan Bandara Juanda, Sidoarjo.
"Kami koordinasi dengan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan). Semua yang masuk yang lewat di pelabuhan dan bandara akan diperketat," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (21/1).
Jika ditemukan orang berbadan panas, langsung ditindaklanjuti dengan memberi tindakan medis. Guna mencegah penyebaran virus ke masyarakat.
"Orang yang terkena Coronavirus, adalah suhu tubuh panas. Kalau ada orang yang panas, badan terutama dari China, maka akan kita waspadai," tegasnya. Virus kali pertama merebak di "Negeri Tirai Bambu".
Tak sekadar itu. Dinkes Jatim pun bersurat ke seluruh rumah sakit. Agar siaga terhadap wabah ini.
Jika ada pasien yang suhu badannya panas tinggi, fasilitas kesehatan diminta melakukan pemeriksaan laboratorium. Juga dilakukan dengan ketat. Seperti diisolasi di ruang khusus.
Alat yang digunakan pun harus khusus. Sehingga, tak bercampur dengan pasien lainnya.
"Penyakit ini seperti penderita paru-paru. Hanya saja, penderita Coronavirus suhu badannya panas dan nyeri semua tubuhnya," tuturnya.
Herlin berharap, penderita langsung ditangani. Karena mudah menular. Meski demikian, Dinkes Jatim belum mencatat adanya masyarakat yang terjangkit virus mematikan itu.