CEO Lippo Group James Riady memberikan pernyataan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah diperiksa KPK sekitar 10 jam.
Menggunakan kemeja biru dibalut dengan Jas hitam, konglomerat berusia 61 tahun itu menjelaskan, KPK memberikan 59 pertanyaan yang mencakup segala hal.
"Saya memberikan semua jawaban itu dengan penuh kooperatif dan mendukung penuh proses yang dilakukan KPK," klaimnya di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Selasa (30/10).
Dia pun mengapresiasi sikap KPK yang bersikap profesional dan ramah kepadanya.
"Itu saya sangat apresiasi. Selanjutnya saya akan terus kooperatif dan mendukung KPK dalam melaksanakan tugasnya," katanya.
Dia pun menegaskan kesiapannya, jika KPK membutuhkan keterangan kembali olehnya.
Dalam kesempatan tersebut, James Riady menyampaikan tidak mengetahui kasus suap tersebut.
"Izinkan saya juga menyampaikan pendapat bahwa saya pribadi tidak mengetahui dan tidak ada keterlibatan dengan kasus suap di Bekasi yang saat ini sedang banyak dibicarakan," tegasnya.
Kendati begitu, dia mengakui pernah bertemu dengan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin yang saat ini telah dijadikan tersangka oleh KPK.
"Memang saya ada bertemuan sekali dangan ibu bupati yaitu saat beliau baru saja melahirkan," jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut dia mengaku hanya sekadar mengucapkan selamat atas kelahiran anaknya. Saat itu, tidak membicarakan perizinan ataupun mengenai bisnis. Pertemuan tersebut dilakukan diakhir 2017.