close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Polisi menyetop kendaraan untuk diperiksa saat penyekatan larangan mudik Lebaran di akses masuk Jembatan Suramadu, Kota Surabaya, Jatim, pada Sabtu (8/5/2021). Foto Antara/Didik Suhartono
icon caption
Polisi menyetop kendaraan untuk diperiksa saat penyekatan larangan mudik Lebaran di akses masuk Jembatan Suramadu, Kota Surabaya, Jatim, pada Sabtu (8/5/2021). Foto Antara/Didik Suhartono
Nasional
Selasa, 15 Juni 2021 17:36

Diperketat, akses warga di perbatasan Surabaya-Madura

Upaya ini dilakukan untuk meminimalisasi penularan Covid-19, terutama dari Bangkalan.
swipe

Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto, meminta perbatasan di Kota Surabaya-Bangkalan, Jawa Timur (Jatim), diperketat guna meminimalisasi penularan Covid-19. Salah satunya, dengan melakukan pemeriksaan tes cepat antigen terhadap warga yang melintas dari Pulau Madura.

"Laksanakan penyekatan di perbatasan Bangkalan dan Surabaya dengan melaksanakan swab (usap) antigen terhadap seluruh masyarakat dari Madura," katanya dalam Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim, Selasa (15/6).

Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta, menambahkan, perlu juga melakukan berbagai upaya lain dalam menekan penularan Covid-19 di "Pulau Garam", khususnya Bangkalan. Menggiatkan 3T dan protokol kesehatan (prokes) 5M, menutup tempat makan dan tempat ibadah, serta perketat operasi yustisi, misalnya.

"Terus laksanakan pembagian masker dan bansos kepada masyarakat serta laksanakan penggalangan terhadap tokoh agama dan masyarakat untuk mengimbau mematuhi protokol kesehatan guna percepatan memutus mata rantai Covid-19," tuturnya, menukil situs web Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

Selain itu, Nico juga meminta jajarannya melaksanakan apel pagi di posko penanganan Covid-19 di Bangkalan. Tujuannya, memantau, mengevaluasi, dan berdiskusi tentang perkembangan situasi terkini di wilayah masing-masing.

"Publikasikan kepada masyarakat setiap langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Satgas Covid-19 dalam menanggulangi lonjakan kasus di Kabupaten Bangkalan," jelasnya.

Sementar itu, Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, mengungkapkan, telah ditemukan mutasi SARS-CoV-2 di Bangkalan, terutama varian B.1617 asal India. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan sampel pada 6 Juni lalu.

"Terkonfirmasi bahwa terdapat warga Bangkalan nonpekerja migran Indonesia (PMI) yang terjangkit varian baru asal India sehingga varian baru asal India ini sudah tersebar secara lokal," ungkapnya.

Di sisi lain, kini diterapkan kebijakan pemasangan stiker warna merah di depan rumah warga Bangkalan. Maksudnya, menandakan kediaman tersebut dipakai isolasi mandiri pasien Covid-19.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, ada penambahan kasus baru Covid-19 di Bangkalan berjumlah 65 orang sehingga kasus aktif secara agregat menjadi 539. Semuanya terpusat di Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, dan Klampis. 
 
Sedangkan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat, sebanyak 135 dari 184 tempat tidur (TT) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkalan terisi pasien Covid-19. Itu meliputi 134 dari 171 TT isolasi mandiri yang terisi, 5 dari 13 TT Unit Perawatan Intensif (ICU) terisi.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan