close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menko Polhukam, Mahfud MD, menyebut Presiden Jokowi tak mau mengadukan Rocky Gerung kepada aparat soal umpatan bajingan tolol. YouTube/Rocky Gerung Official
icon caption
Menko Polhukam, Mahfud MD, menyebut Presiden Jokowi tak mau mengadukan Rocky Gerung kepada aparat soal umpatan bajingan tolol. YouTube/Rocky Gerung Official
Nasional
Rabu, 02 Agustus 2023 19:24

Disebut bajingan tolol, Mahfud MD: Pak Presiden tak mau mengadu

Rocky Gerung menyebut Jokowi sebagai bajingan tolol dalam orasinya pada acara buruh di Bekasi, Jabar.
swipe

Pengamat politik Rocky Gerung menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai "bajingan tolol" dalam orasinya pada acara buruh di Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Umpatan dilontarkan dalam merespons kebijakan Jokowi dalam mengelola negara.

Pernyataan Rocky Gerung pun berpolemik. Ia bahkan dilaporkan pendukung Jokowi dan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Lantas, bagaimana tanggapan Jokowi?

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menyampaikan, Jokowi enggan memusingkan pernyataan Rocky Gerung tersebut. Bahkan, enggan melaporkannya kepada pihak berwajib.

"Pak Jokowi tidak mau mengadu," katanya, Rabu (2/8).

Mahfud berkeyakinan Rocky Gerung lolos dari pidana akibat umpatannya tersebut. Pangkalnya, bukan tertuduh langsung yang melaporkan. Ia mencontohkan dengan pengalaman Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kala itu, SBY sempat dkritik mantan Wakil Ketua DPR, Zaenal Ma'arif dan politikus Eggy Sudjana. Lantaran keberatan, SBY lantas mengadukan keduanya kepada kepolisian dan diproses hukum.

"Pak SBY mengadu dan diproses dan yang diadukan dihukum, ya. Zainal Ma'arif, Wakil Ketua DPR, dan Eggy Sudjana diproses karena Pak SBY mau mengadu dan diproses," tuturnya.

Kendati demikian, Mahfud mengklaim, Rocky Gerung berpeluang dipidana sekalipun Jokowi tidak mengadu. Syaratnya, umpatan yang dilontarkannya viral dan membuat gaduh masyarakat.

"Tapi bisa saja delik ini berkembang karena bisa saja orang menganggap ini masalah dan menimbulkan berbagai masalah di berbagai daerah dan medsos (media sosial) bisa saja berkembang bukan ke delik aduan," ucapnya.

Di sisi lain, Rocky Gerung belakangan mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Ia menyampaikan, "bajingan tolol" tidak ditujukan kepada pribadi Jokowi, tetapi jabatan presiden yang diembannya.

Baginya, cibiran bajingan tolol lazim dilontarkan dalam forum perdebatan politik. Rocky Gerung lantas menguraikan maknanya.

"Kata bajingan itu kalau dimasukkan di dalam etnolinguistik, itu istilah yang bagus sebetulnya. Istilah yang memperlihatkan ada keakraban. Makanya, saya ucapkan saja, 'Memang 'bajingan' itu Presiden Jokowi'. Kan, di dalam dalil itu suasana berdebat politik, bukan saya menghina dia," bebernya menukil kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Rocky keberatan apabila bajingan tolol dikaitkan dengan budaya timur, yang sarat norma kesopanan. Jika publik memandang demikian, ia ragu demokrasi dan menilai Indonesia kembali ke sistem feodal.

Mantan dosen Universitas Indonensia (UI) ini kemudian menyinggung beberapa riset yang memaknai kata "bajingan" tak berkonotasi negatif bahkan diklaim menjadi akronim Jawa dari bagusing jiwo angen-angening pangeran. "Bajingan artinya orang yang dicintai Tuhan."

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan