close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pengguna jalan menggunakan otopet atau skuter listik di Jakarta, Rabu (16/10).AntaraFoto
icon caption
Pengguna jalan menggunakan otopet atau skuter listik di Jakarta, Rabu (16/10).AntaraFoto
Nasional
Rabu, 13 November 2019 14:36

Dishub DKI larang otopet beroperasi di JPO dan trotoar

Selain itu Dishub DKI juga melarang otopet listrik beroperasi di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day (CFD).
swipe

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melarang otopet atau skuter listrik GrabWheels beroperasi di jembatan penyeberangan orang (JPO) dan trotoar. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu kenyamanan pejalan kaki.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, telah memanggil Grab sebagai penyedia layanan GrabWheels terkait penyalahgunaan skuter listrik itu.

“Kemarin siang kami sudah panggil Grab dan sudah diskusi. Kami sudah sampaikan bahwa otopet listrik tidak boleh ada di trotoar karena itu mengganggu pejalan kaki,” ujar Syafrin saat dihubungi, Rabu (12/11).

Selain itu Dishub DKI juga melarang otopet listrik beroperasi di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day (CFD).

"Jadi mereka kalau beroperasi di Gelora Bung Karno (GBK) enggak apa-apa, silakan mereka beroperasi di situ," katanya.

Jika masyarakat melanggar maka akan mendapatkan sanksi. Namun, sanksi tersebut masih bersifat preventif atau pencegahan.

Untuk itu, Dinas Perhubungan dan Satpol PP dikerahkan untuk berjaga di setiap JPO sebagai upaya mencegah tidak ada pengguna skuter listrik yang melintas.

Dinas Perhubungan DKI masih menyusun regulasi terkait jalur sekuter listrik itu. Pihaknya pun menargetkan regulasi itu bisa rampung bulan depan. "Kami sedang bahas dulu," kata Syafrin.

Skuter listrik sudah memakan korban

Sementara Ammar (18) dan Wisnu (18) menjadi korban tabrak lari mobil jenis sedan di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu dini hari (9/11), saat menggunakan skuter listrik layanan Grabwheels.

Salah satu korban selamat dalam peristiwa itu, Fajar di Jakarta, Rabu mengatakan, mereka terdiri dari Ammar, Wisnu, Bagus, Fajar, Wanda, dan Wulan menyewa tiga otopet listrik layanan Grabwheels pada Minggu dini hari (9/11) dari Pintu 3 Kawasan Gelora Bung Karno menuju arah FX Sudirman.

Tiba-tiba mobil jenis sedan menabrak mereka, setelah Ammar dan Wisnu yang berboncengan bertukar otopet dengan Bagus dan Wanda karena daya listriknya akan habis.

 "Bagus itu mental sampai kira- kira 15 meter. Waktu saya cek dia masih sadar. Ammar dan Wisnu tidak sadarkan diri. Sudah kejang-kejang, akhirnya kami bawa mereka ke rumah sakit," kata Fajar.

Nyawa Wisnu dan Ammar tidak tertolong saat menunggu izin keluarga untuk melakukan tindakan operasi.

Menurut Fajar, kedua temannya Ammar dan Wisnu mengalami luka dalam berupa pendarahan di bagian kepala serta luka lainnya.

Korban selamat lainnya Bagus, mengalami luka berat di bagian lengan kiri.

Kejadian itu juga diketahui dari unggahan @renimerdk di media sosial Twitter.

Cuitan tersebut menceritakan kisah adiknya Bagus yang mengalami kecelakaan saat mengendarai Grabwheels di kawasan Gelora Bung Karno.

Menurut Reni, adiknya dan kelima temannya ditabrak saat menyewa layanan otopet listrik, dan hal itulah yang menyebabkan Ammar dan Wisnu meninggal dunia. (Ant)

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan