close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Helikopter MI-17 Milik TNI AD mendistribusikan logistik ke wilayah terisolasi di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulteng, Sabtu (13/10/2018). Tempo/Francisca Christy Rosana
icon caption
Helikopter MI-17 Milik TNI AD mendistribusikan logistik ke wilayah terisolasi di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulteng, Sabtu (13/10/2018). Tempo/Francisca Christy Rosana
Nasional
Senin, 10 Februari 2020 19:57

Ditemukan, heli TNI yang hilang enam bulan di Papua

Kepingan heli ditemukan di lokasi sakral bagi masyarakat setempat.
swipe

Kodam XVII/Cendrawasih berhasil menemukan helikopter MI-17 yang hilang kontak sejak 28 Juni 2019. Puingnya didapati Senin (10/2), sekitar pukul 09.00 WIT.

Pangdam Cendrawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, menyatakan, kepingan heli ditemukan di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Lokasi dianggap sakral oleh masyarakat setempat.

"Betul. Tadi, saya melihat langsung lokasi puing dari ketinggian 12.500 feet," katanya melalui keterangan resmi, beberapa saat lalu.

MI-17 hilang kontak usai lepas landas dari Bandara Oksibil menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, pada 28 Juni 2019, pukul 11.44 WIT.

Heli bernomor registrasi HA-5138 itu, membawa 12 penumpang beserta kru. Hendak mengirim logistik untuk prajurit yang bertugas. Sementara Okbibab, salah satu distrik di Papua. Berbatasan dengan Papua Nugini (PNG). 

Awak helikopter terdiri dari Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo, dan Pratu Aharul. Sedangkan para penumpangnya, Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana. 

Sesaat setelah mengudara, pukul 11.49, pilot sempat mengucapkan "terima kasih". Usai melaporkan terbang di ketinggian 7.800 kaki, enam mil laut ke utara. Kecelakaan diduga akibat heli menabrak dinding tebing saat kabut tebal.

Herman menambahkan, pihaknya segera mengevakuasi puing-puing dan anggota yang gugur dalam kecelakaan tersebut. "Evakuasi harus dipersiapkan dengan matang. Mengingat lokasi puing berada di tebing dengan sudut 90°," tuturnya.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan