Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) tetap menjalankan rapat pimpinan meski telah mengalami penembakan oleh seorang tak dikenal pada hari ini (2/5).
Wakil Sekretaris Jenderal MUI bidang hukum dan HAM Ikhsan Abdullah mengatakan, penembakan ini tidak membuat gentar para pengurus MUI. Pasalnya, kejadian seperti ini kerap dialami para pengurus.
“Tidak, acara tetap berlangsung sampai selesai, karena para pengurus, ulama, dan kiai di MUI sudah terbiasa menghadapi teror seperti ini,” kata Ikhsan kepada Alinea.id, Selasa (2/5).
Menurutnya, teror tembakan itu mengakibatkan tiga korban dari pihak MUI. Kaca gedung juga mengalami pecah.
"Iya benar di halaman depan kantor MUI ada beberapa kaca yang pecah. Ada korban dari pihak kami dan sudah dibawa ke rumah sakit," turut Ikhsan.
Ikhsan menyebut, pelaku melancarkan tembakannya dengan membabi buta. Ia bahkan sempat mengaku dirinya sebagai Tuhan.
"Saya kira ini bentuk teror dan dia bilang mengaku Tuhan," ujarnya.
Ia menyampaikan, ketiga korban telah dibawa ke rumah sakit. Mereka adalah security, petugas front office, dan staf.
"Terluka tangan dan punggung. Pelaku menggunakan peluru karet," ucapnya.
Pelaku telah dibawa ke Polsek Menteng untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kantor MUI sendiri harus diberi garis batas polisi untuk pemeriksaan TKP.