PT Jakarta Propertindo (Jakpro) telah menentukan pemenang lelang kontraktor utama pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Mereka akan langsung mengerjakan proyek hingga 26 bulan ke depan.
Direktur Proyek JIS Iwan Takwin mengatakan, ada dua kerja sama operasional atau konsorsium (KSO) yang mengajukan diri.
KSO pertama terdiri dari PT Wijaya Karya Pembangunan Gedung Tbk. (WEGE), PT Jaya Konstruksi, dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP). Sementara KSO kedua adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT Hutama Karya, PT Nindya Karya, dan PT Indah Karya.
Dalam proses penentuan pemenang, kedua KSO melakukan proses kualifikasi atau evaluasi teknis. Target utama yang dilakukan adalah teknis, dokumen, dan penawaran harga.
Kedua KSO tersebut telah mengikuti lelang selama dua pekan sejak 18 Juli 2019. "Setelah melalui proses itu akhirnya yang terpilih dengan skor tertinggi adalah KSO WEGE, PT Jaya Konstruksi, dan PTPP," kata Iwan saat ditemui di Kedai Sirih Merah, Jakarta, Rabu (21/8).
Menurutnya, KSO pemenang akan langsung mengerjakan proyek pembangunan stadion yang akan menjadi kandang klub sepak bola Ibu Kota, Persija Jakarta. Bulan ini, item-item utama dalam timeline yang disusun akan mulai dikerjakan.
"Besok mereka udah mulai mempersiapkan site management di lapangan," ucapnya.
Iwan juga mengatakan, KSO terpilih harus menyelesaikan pembangunan JIS tepat waktu. Proses pembangunan ditargetkan berlangsung selama 26 bulan hingga akhir 2021.
"Harus selesai tepat waktu. Mereka mulai dari proses tender, mereka memasukkan dengan nama KSO. Jadi mereka harus bertanggung jawab," ujar Iwan.
Iwan mengaku, dalam pembangunan stadion bertaraf internasional tersebut, pihaknya menggelontorkan dana hingga Rp4,8 triliun. Sebagaimana janji Gubernur Anies Baswedan saat kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, JIS akan dibangun dengan taraf internasional berstandar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Saat kampanye, pasangan Anies-Sandiaga Uno menjanjikan JIS akan selevel dengan stadion Old Trafford yang menjadi kandang klub sepak bola Inggris, Manchester United.
Iwan menyebut, JIS akan mampu menampung hingga 82.000 penonton. Selain untuk pertandingan sepak bola, JIS didesain agar dapat mengakomodasi kegiatan lain.
"Memang konsep awalnya kan multipurpose. Jadi bukan hanya kegiatan sepak bola atau olahraga, tapi kegiatan di luar olahraga, sosial, kegiatan publik lainnya, bisa kami akomodir," katanya.
Stadion yang berlokasi di Jakarta Utara ini akan dibangun dengan tinggi 70 meter atau setara dengan 25 lantai apartemen. Adapun luas totalnya mencapai 300.000 meter.
Rumput yang digunakan pun mengacu standar internasional, yakni rumput hybrid, yang merupakan persilangan antara rumput asli dengan rumput sintetis.
Iwan mengatakan, rumput tersebut dapat bertahan jika sewaktu-waktu JIS digunakan untuk penyelenggaraan di luar kegiatan olahraga, seperti acara konser musik.
Agar mudah diakses masyarakat, JIS juga akan terhubung dengan layanan transportasi umum, seperti Lintas Rel Terpadu (LRT), Transjakarta, dan Kereta Rel Listrik (KRL) atau commuter line. Keterhubungan dengan layanan transportasi umum juga dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan Pemprov DKI Jakarta mengurangi polusi udara.
Selain itu, upaya menghubungukan JIS dengan sarana transportasi publik dilakukan untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan FIFA. Induk organisasi sepak bola dunia itu mensyaratkan penonton meninggalkan area stadion maskimal 30 menit setelah pertandingan usai.
"Mobilisasi di JIS diupayakan untuk menghindari adanya titik kumpul. LRT bisa memfasilitasi mobilisasinya," ucap Iwan.