DKI Jakarta tambah 1.062 orang positif Covid-19

DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan penambahan kasus positif Covid-19 terbanyak di Indonesia. Data per Sabtu (24/10) menunjukkan penambahan kasus baru di ibu kota mencapai 1.062 kasus. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan tingginya angka penambahan kasus positif lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 195 kasus dari dua laboratorium swasta pada tanggal 21 dan 22 Oktober yang baru dilaporkan.

"Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR (polymerase chain reaction) sebanyak 9.178 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 8.277 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 867 positif," kata Dwi dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (24/10).

Menurut Dwi, pihaknya terus menggenjot tes PCR untuk menemukan kasus baru secara cepat. Tujuannya, agar bisa segera melakukan tindakan isolasi atau perawatan secara tepat sehingga memperkecil potensi penularan Covid-19.

Hingga kini, sebanyak 12.481 orang tercatat masih dirawat atau isolasi. Sementara jumlah kasus konfirmasi positif secara total di Jakarta sampai hari ini mencapai 100.220 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, sebanyak 85.586 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 85,4%, sebanyak 2.153 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,1%.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,9%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,4%. Angka itu di bawah standar persentase kasus positif yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu tidak lebih dari 5%.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per Sabtu pukul 12.00 WIB melaporkan kasus terkonfirmasi positif bertambah 4.070 kasus, sehingga total kasus di Indonesia menjadi 385.980 kasus. Selain DKI Jakarta, wilayah lain yang mencatat penambahan kasus positif baru paling banyak adalah Jawa Barat 421 kasus, Riau 380 kasus, Sumatera Barat 300 kasus, Jawa Timur 289 kasus, Jawa Tengah 284 kasus, Kalimantan Timur 241 kasus, dan Banten 105 kasus.