Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya mendorong peran pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendukung pemulihan pariwisata di dalam negeri. Salah satunya melalui peningkatan kompetensi dan keahlian berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi.
Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh mengatakan, para pelaku UMKM menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Hal tersebut disampaikan di sela-sela diskusi rangkaian kegiatan The 2nd Tourism Working Group (TWG) di Bali, Sabtu (24/9).
"Kami terus mendorong peran dari UMKM dengan peningkatan kapasitas pelaku UMKM yang telah terbukti menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Salah satunya adalah melalui digitalisasi yang akan meningkatkan peluang pelaku UMKM dalam memperluas pasar," kata Frans dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Minggu (25/9).
Frans menuturkan, pemerintah terus berupaya mendorong kehadiran wisatawan dalam ekosistem pariwisata di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga mendorong terciptanya lingkungan dan ekonomi yang berkelanjutan.
Pihaknya juga mengapresiasi dukungan dari pihak swasta, yakni Grab Indonesia selaku inisiator dari agenda diskusi yabg dihadiri para delegasi TWG tersebut. Pada kegiatan ini, para pelaku UMKM dapat saling bertukar ide dan pengalaman dengan para anggota delegasi dalam meningkatkan peran UMKM dengan semangat pemulihan pariwisata yang berkualitas.
"Kegiatan pariwisata perlu connect dengan transformasi digital. Namun tetap harus diingat pariwisata harus ada real experience di mana hospitality kita, keramahtamahan kita harus jadi yang utama," ujar Frans.
Sementara, Director of East Indonesia, Grab Indonesia, Halim Wijaya mengatakan, pihaknya bersama Kemenparekraf berkomitmen untuk memperkenalkan daya juang pariwisata Indonesia melalui UMKM.
Di sisi lain, imbuh dia, hal ini menjadi kesempatan baik untuk ambil bagian dalam mendukung pemulihan pariwisata dengan balutan semangat Presidensi G20 Indonesia.
"Perlu diketahui UMKM adalah kunci bagi Indonesia bertahan di tengah banyaknya tantangan. Oleh karena itu, kami banyak mengangkat produk UMKM lokal untuk diperkenalkan kepada dunia internasional dan ini adalah salah satu langkah menuju keberhasilan Indonesia," papar Halim.
Halim menambahkan, para delegasi sebagai pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan dari berbagai negara dapat memikirkan tindak lanjut dari hasil diskusi bersama para pelaku UMKM. Hal ini termasuk bekerja sama serta mengharmonisasikan dunia pariwisata dan ekonomi kreatif dengan meningkatkan peran UMKM, sehingga dapat mendukung pemulihan yang semakin baik.
"Sekali lagi ketahanan pariwisata ini bukan milik Grab, melainkan milik masyarakat Indonesia. Kami hanya ingin merayakannya bersama. Grab mencoba memaknai itu dengan satu kata, 'percaya'. Kami ingin perkenalkan bahwa inilah kekuatan dari masyarakat Indonesia. Kita kuat karena kita percaya," tandas dia.