Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI meminta Presiden Joko Widodo meningkatkan perhatiannya terhadap masyarakat di bagian Indonesia timur, khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di periode kedua.
Anggota DPR dari fraksi PDIP Yohanis Fransiskus Lema mengatakan pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla di periode pertama telah berhasil mengubah wajah NTT sebagai daerah terluar Indonesia. Hal ini jarang diperhatikan oleh para presiden sebelumnya.
"Kita berharap perhatian kepada NTT tidak boleh kendur dan bahkan perlu ditingkatkan. Dan harus ada akselerasi, percepatan pembangunan dan pemerataan keadilan," kata anggota DPR dari daerah pemilihan NTT ini.
Menurut pria yang akrab disapa Ansy Lema ini, Jokowi di periode pertama telah banyak membangun NTT. Di antaranya ialah pembangunan tujuh buah embung, pembangunan dan perbaikan bandara, infrastruktur jalan dan irigasi.
"Di periode pertama, beliau memutar midset bangsa ini. Paradigma pembangunannya adalah, terutama di dapil saya di NTT itu adalah beranda depan NKRI. Yang namanya beranda depan itu tidak boleh kumuh, tidak boleh miskin dan tertinggal," ujar Ansy.
Menurut Ansy, yang harus menjadi fokus perhatian Jokowi di NTT ke depan ialah terkait pemberdayaan kerakyatan dan pemberdaayan sumber daya manusia.
Untuk pemberdaayan kerakyatan, fokusnya ialah pada agenda-agenda yang berhubungan langsung dengan kehidupan mayoritas warga NTT seperti pertanian, peternakan dan nelayan.
Sementara itu, terkait pemberdayaan sumber daya manusia, Jokowi diharapkan meningkatkan perhatiannya terhadap pendidikan dan kesehatan.
"21 persen penduduk NTT miskin, dan itu ada di pedesaan dan mereka umumnya petani. Pak Jokowi di periode kedua ini tolong kasih agenda bagi pemberdaayan rakyat khususnya agenda pemperdayaan petani, nelayan dan peternak. Karena Presiden sudah berkomitmen pada pemberdayaan sumber daya manusia, maka tidak salah harus memberikan perhatian pada pendidikan dan kesehatan," ujar Ansy Lema.