close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Seorang murid sekolah dasar mengerjakan soal Ujian Akhir Semester (UAS) Genap di rumahnya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (8/6/2020). Foto Antara/Arnas Padda/yu/wsj.
icon caption
Seorang murid sekolah dasar mengerjakan soal Ujian Akhir Semester (UAS) Genap di rumahnya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (8/6/2020). Foto Antara/Arnas Padda/yu/wsj.
Nasional
Senin, 08 Juni 2020 10:27

DPRD DKI minta mendikbud siapkan sistem pendidikan era new normal

Mendikbud harus terus melakukan inovasi agar pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 bisa berjalan secara efektif.
swipe

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta Zita Anjani, meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, membuat inovasi sistem pendidikan era new normal di tengah pandemi Covid-19.

"Saya tunggu-tunggu gerak cepat Mas Menteri kok belum ada. Akhirnya saya harus minta Mas Menteri Pendidikan Nadiem Makarim untuk segera berinovasi dan menerapkan sistem pendidikan new normal. Jangan tunggu-tunggu. Kebijakan hari ini cenderung tidak memberikan kepastian untuk pendidikan anak. Padahal para pendidik butuh solusi konkret," kata Zita di Jakarta, Senin (8/6).

Meski dalam kondisi Covid-19, Mendikbud harus terus melakukan inovasi agar pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 bisa berjalan secara efektif. Terlebih, hingga saat ini pun belum ada kurikulum yang menjadi panduan pada era new normal.

"Kita harus bicara sistem pendidikan dan inovasi. Belajar dari rumah itu, sepertinya belum ada kurikulum yang jelas untuk menjadi panduan. Mas Menteri sendiri juga terkejut akses internet tidak merata. Belum lagi, kualitas SDM pendidikannya yang masih belum adaptif terhadap teknologi, ini perlu dipersiapkan upgrading-nya," katanya.

Zita meyakini sosok Mendikbud yang memiliki latar belakang sukses dengan inovasi dan terobosannya terdahulu seperti Gojek, mampu menjawab tantangan dan kebutuhan zaman saat ini. Termasuk dengan posisi dan jabatannya sekarang sebagai Mendikbud tentu sangat bisa membuat terobosan dan inovasi di dunia pendidikan.

"Pak Presiden juga percayakan sistem pendidikan Indonesia ke Mas Menteri. Skill-nya itu jago dibidang IT start up. Saya kira pasti bisa bikin inovasi terapkan sistem "Nasional Online Guided Learning atau Sistem Belanjar Terpadu Online Nasional," ujarnya.

Selain itu, politisi PAN ini menyampaikan sejauh ini tidak ada upaya peningkatan kemampuan dari orang tua siswa atau pelajar ketika belajar dilakukan di rumah. Padahal, kehadiran orang tua yang jadi ujung tombak keberhasilan program ini.

"Untuk orang tua yang paham, pasti perkembangan anaknya baik. Kalau tidak, ya sulit berkembang. Kolaborasi ini perlu kita perkuat," ujar dia.

"Sekolah atau sistem pendidikan yang sudah siap, uji saja pelaksanaan pendidikan online yang sesuai standar. Jadi, tidak perlu menunggu semuanya dulu. Biar ada pembelajaran. Justru kalau ada yang mulai, kita bisa jadi contoh buat yang lain. Kan Mas Menteri orang startup, saya yakin paham sekali bagaimana AB testing dalam menjalankan sebuah gagasan dan inovasi," lanjutnya.

Untuk itu, Zita meminta kepada Mendikbud untuk segera melakukan hal yang terbaik untuk pendidikan di Tanah Air, walaupun dalam situasi sulit seperti ini.

"Sekali lagi, tolong segera Mas Menteri jangan tunggu virusnya hilang, kami tunggu solusinya. Kita harus bangkit! Saya tidak bilang sekolah harus dibuka. Tetapi sistem pendidikannya jangan di lockdown harus inovasi sesuaikan zaman," pungkasnya. 

img
Ardiansyah Fadli
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan