DPRD DKI meminta seluruh sekolah yang telah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) konsisten menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sebab, bukan tidak mungkin indisipliner menjadi penyebab terpaparnya siswa di sekolah.
Ketua Komisi E DPRD DKI, Iman Satria menyatakan, Jakarta terus mengalami penurunan jumlah kasus aktif, tapi ituvmasih mungkin terjadi penularan karena kendornya pelaksanaan prokes.
"Kalau misalnya ada temuan pelanggaran prokes kami akan kasih teguran, dan kalau memang teguran tidak dijalankan kami akan lakukan penutupan. Supaya tidak terjadi klaster Covid-19," kata Iman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/9).
Bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI itu mengungkapka, jajaran Komisi E DPRD Jakarta akan giat melaksanakan kunjungan kerja secara serentak ke sekolah-sekolah di ibu kota yang dijadikan percontohan PTM.
Di antaranya, SMA Negeri 77 Jakarta Pusat, SMA Negeri 65 Jakarta Barat, SMA Negeri 71 Jakarta Timur, SMA Negeri 92 Jakarta Utara, SMK Negeri 57 Jakarta Selatan, SD Negeri 09 Tanjung Barat Jakarta Selatan, SD Negeri 07 Jakarta Timur, dan SD Negeri 01 Jakarta Utara.
"Alhamdulillah setiap kunjungan semua sekolah jalankan prokes dengan baik. Cuci tangannya ada, semua pakai masker dan distancingnya dijaga," ungkap Iman.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Wilayah II Dinas Pendidikan Kota Jakarta Pusat, Uripasih mengaku, bersyukur pelaksanaan PTM dengan prokes hari kedua telah dijalankan sesuai prosedur di SMA Negeri 77 Jakarta Pusat hari ini.
"Alhamdulillah kami sudah melihat semua di SMA 77, dan Alhamdulillah semua udah dijalani baik SOP (protokol kesehatan) sesuai dengan peraturan, dan kemudian juga secara protokol kesehatan dan anak-anaknya senang,” terangnya.
Meski demikian, pihaknya akan terus mengevaluasi guru ataupun peserta didik di wilayahnya yang belum berkesempatan melakukan vaksinasi. Hal ini, bertujuan agar kegiatan PTM terbatas campuran terus mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan.