close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ratna Sarumpaet./ Antarafoto
icon caption
Ratna Sarumpaet./ Antarafoto
Nasional
Senin, 02 Juli 2018 22:01

Duduk perkara pengusiran Ratna Sarumpaet di posko KM Sinar Bangun

Cekcok berujung pengusiran Ratna Sarumpaet terjadi di posko tim pencarian KM Sinar Bangun, Simalungun hari ini.
swipe

Usai diumumkan pencarian korban kecelakaan kapal KM Sinar Bangun akan disetop pada Selasa (3/7), sejumlah protes deras mengalir. Salah satu suara sumbang datang dari seniman cum aktivis asal Tapanuli Utara, Ratna Sarumpaet. Meski mengkritik kebijakan Menteri Maritim Luhut Binsar Pandjaitan soal penghentian pencarian, Ratna justru diusir oleh salah satu keluarga korban di posko tim pencarian KM Sinar Bangun, Pelabuhan Tigaras, Simalungun.

Pengusiran itu bermula dari cekcok antara ibu Atiqah Hasiholan tersebut dengan Luhut. Dalam video yang diunggah di Youtube oleh akun Togi Sihombing, Ratna tampak gusar lantaran proses pencarian dihentikan.

"Mau minta sama Pak Luhut ya. Ini (pencarian korban KM Sinar Bangun) enggak boleh dihentikan," ujar Ratna. Tak lama, ia merangsek memaksa masuk untuk menyampaikan langsung pada Luhut. Spontan, polisi pun menghentikan usaha Ratna dan memintanya untuk bersabar.

Tak terima, Ratna makin muntap, "Ini persoalan kemanusiaan. Bukan persoalan kalian. Ini persoalan Tapanuli. Jangan ada yang berani menghentikan sebelum semua mayat diangkat. Semua mayat diangkat baru boleh berhenti," pekik Ratna, membuat situasi hari itu, Selasa (2/7) kian riuh.

Merespons kritik Ratna, salah satu perwakilan korban berbaju gelap meminta ia untuk tenang, "Ibu, saya lebih paham Danau Toba. Jangan disalahkan pemerintah lah. Masyarakat juga yang salah. Jangan salahkan pemerintah. Masyarakat juga ada salahnya, tidak membersihkan.Tidak ada kebersihan," ujarnya.

Alih-alih tenang, Ratna justru menuding warga Simalungun itu sebagai orang bayaran pemerintah. Karena situasi mulai memanas, warga tersebut spontan mengusir Ratna agar keributan tak segera menjalar.

Di sisi lain, Luhut juga memaksa Ratna untuk tenang. "Saya ngomong sama kamu nanti. Kamu bukan prioritas saya pertama. Prioritas saya rakyat ini. Kamu macam-macam. Kau boleh ngomong sama orang lain macam-macam. Jangan sama saya. Ngerti kau?" ujar Luhut pada Ratna, dengan nada membentak.

Semua keriuhan tersebut terekam dalam video berdurasi kurang lebih dua menit, dan menjadi viral di jagat maya.

Pencarian dihentikan mulai 3 Juli 2018

Tim SAR gabungan akan menghentikan proses pencarian penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba mulai Rabu (3/7).

Usai pencarian di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin sore, Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryo mengatakan pihknya telah melakukan pencarian selama 15 hari sejak KM Sinar Bangun tenggelam pada 15 Juni 2018.

Dengan melibatkan seluruh instansi yang melakukan pencarian di Danau Toba, pihaknya telah melakukan evaluasi secara menyeluruh mengenai perkembangan yang dihadapi.

Pada Minggu (1/7), tim gabungan telah melakukan dialog dan tatap muka dengan keluarga korban penumpang KM Sinar Bangun yang difasilitasi Bupati Simalungun JR Saragih.

Kemudian, pihaknya telah meminta arahan dari Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang langsung berkomunikasi dengan keluarga korban usai tabur bunga pada Senin (2/7) siang.

"Setelah dialog dua arah, sepakat dihentikan pada 3 Juli. Intinya besok (Selasa, 3/7) kami tutup," katanya, dilansir Antara.

Namun, kata Bambang, penutupan operasi tim SAR gabungan tersebut bukan berarti dihentikan secara total karena posko pemantau masih tetap ada di Pelabuhan Tigaras.

Penghentian yang dimaksudkan adalah penghentian proses pencarian yang dilanjutkan dengan proses pemantauan melalui Kantor SAR Medan, khususnya melalui personel SAR Posko Parapat.

Jika dalam pemantauan tersebut ada informasi dari penduduk atau tanda-tanda munculnya jenazah penumpang ke permukaan, penanganan akan segera dilakukan.

"Kalau ada informasi, sampaikan ke posko, nanti akan ditindaklanjuti," ujar Bambang.

Sebelumnya, KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.

Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 21 korban selamat dan tiga korban tewas. Sementara ratusan korban lainnya masih terjebak di dalam danau.

img
Purnama Ayu Rizky
Reporter
img
Purnama Ayu Rizky
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan