Anggota Komisi VII DPR Mulyanto menyayangkan sikap periset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang terlihat memberikan dukungan dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres). Salah satunya terindikasi dari penuturan Direktur Politik dan Hankam BRIN Moch Nurhasim terhadap Ganjar Pranowo yang dinilai begitu partisan.
Mulyanto mengatakan, pernyataan yang dilontarkan Nurhasim tidak menunjukan kapasitas sebagai peneliti yang ilmiah dan independen. Terlalu politis bahkan dianggap seperti bagian dari tim sukses.
"Peneliti BRIN ini sudah kebablasan,” kata Mulyanto dalam keterangan, Senin (17/7).
Mulyanto menyebut, hal seperti ini sudah mengkhawatirkan semenjak pembentukan BRIN yang sarat dengan unsur politis. Apalagi, Ketua Dewan Pengarah BRIN adalah Megawati Soekarnoputri yang sejatinya seorang Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baginya, sosok Megawati sendiri tidak memiliki rekam jejak di dunia penelitian. Penunjukan Megawati oleh Presiden Joko Widodo pun dianggap terlalu memaksa.
“Warna politik BRIN terasa seperti warna politik Ketua Dewan Pengarah," ucapnya.
Menurutnya, ketika kepentingan politik menguasai lembaga, termasuk lembaga ilmiah, maka sikap yang muncul dari anggota atau badan itu adalah sikap politik. Politisasi BRIN ini kontraproduktif, yang membuat publik akan menyangsikan apapun hasil riset dari BRIN karena menganggap lembaga ini sudah berbau politis.
Maka dari itu, Mulyanto mendesak pemerintah untuk segera menata ulang BRIN agar tidak terus terperosok politik praktis seperti ini. Mulyanto juga minta Kepala BRIN Laksana Tri Handoko untuk menindak peneliti yang bersangkutan yang melanggar etika organisasi.
“Dengan sikap peneliti BRIN, bahkan dengan jabatan direktur, yang partisan ini BRIN menuju kerusakan yang sempurna," ujarnya.
Seperti diberitakan, Direktur Politik dan Hankam Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Moch Nurhasim menjelaskan, milenial kampus menempatkan bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sebagai capres ideal. Pasalnya, ujar Nurhasim, Ganjar Pranowo memiliki pengalaman yang dapat diandalkan untuk memimpin Indonesia di masa mendatang.
Hal ini disampaikan Nurhasim saat menjadi narasumber di acara rilis survei nasional Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bertajuk 'Capres Pilihan Millenial Kampus' di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu, 15 Juli 2023.