Indonesia bisa menekan kasus aktif Covid-19 hingga di bawah 100.000. Namun target itu bisa tercapai jika kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat terus diberlakukan.
"PPKM diteruskan. Level PPKM turun atau naik sesuai indikatornya di masing-masing kabupaten/kota. Pelonggaran aktivitas secara hati-hati dengan memerhatikan upaya pencegahan supaya tidak terjadi penularan, seperti penerapan protokol kesehatan yang konsisten dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi," kata ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan bicara kunci menurunkan kasus aktif.
Ya, Presiden Joko Widodo mengatakan, dirinya optimistis kasus aktif Covid-19 di Tanah Air bisa turun hingga di bawah 100.000 di akhir September. Keyakinan itu cukup beralasan, karena Indonesia sempat berada di periode dengan kasus aktif mencapai 500.000-an. Beberapa hari terakhir, kasus aktif berada di angka 150.000-an.
Iwan mengingatkan, semua pihak juga perlu mengantisipasi ancaman gelombang ketiga serta virus varian baru. Selain penerapan protokol kesehatan yang ketat, Iwan menilai program vaksinasi harus secepatnya menyentuh semua penduduk Indonesia.
“Termasuk anak di bawah 12 tahun, setelah ada vaksin yang terbukti aman untuk mereka,” ujar Iwan.
Iwan juga mendorong screening yang baik di seluruh pintu masuk negara, termasuk pelabuhan-pelabuhan kecil. Kemudian, kualitas testing dan tracing harus tetap ditingkatkan dan terus dipertahankan. Jika ada penyebaran kasus secara cepat di satu daerah, segera lakukan pemeriksan secara whole genome sequencing (WGS). WGS adalah teknik komprehensif yang digunakan dalam proses pengurutan sekuens DNA menjadi suatu gambaran genom utuh.
“Segera lakukan pengetatan mobilitas jika terjadi peningkatan transmisi, patuhi indikator PPKM,” pungkasnya.
Kementerian Kesehatan pun yakin bisa menekan kasus aktif hingga di bawah 100.000. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut langkah untuk mencapai target tersebut,
“Memperkuat testing dan tracing,” kata dia.
Siti Nadia mengatakan, saat ini penanganan Covid-19 tidak terfokus di beberapa wilayah tertentu, tapi di semua daerah sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri tentang PPKM.