Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak masyarakat untuk tetap optimis dalam menghadapi situasi yang sulit akibat pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19, telah membawa dampak yang besar bagi kesehatan dan perekonomian masyarakat. Tidak hanya berhenti di situ, Covid-19 juga mengubah berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun demikian, jika berkaca pada berbagai krisis yang terjadi di dunia, akan selalu bermuara pada kesimpulan yang sama, yakni manusia selalu berhasil bangkit.
"Kita belajar dari berbagai krisis yang terjadi di dunia. Walau penyebab dan dampaknya beragam, ada satu hal yang sama, manusia selalu berhasil bangkit," katanya dalam sambutan pada peringatan HUT Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) ke-71, Kamis (11/2).
Erick menerangkan, di tengah situasi krisis yang dipicu oleh pandemi Covid-19 ini, industri kesehatan sangat dibutuhkan. Sebab, apapun perubahan yang terjadi dalam tata laksana kehidupan setelah krisis, sektor kesehatan adalah tulang punggung kehidupan masyarakat.
"Walau kebutuhan dan tata laksana pelayanan akan berevolusi dengan perubahan yang ada, kebutuhan akan layanan kesehatan tidak akan hilang, karena bagian dari upaya kesehatan secara menyeluruh," ujarnya.
Karena itu, dalam berbagai krisis industri esensial seperti industri kesehatan, akan selalu dapat bertahan dari berbagai krisis yang terjadi. Karena pemulihan kondisi sosial masyarakat beriringan pula dengan pemulihan kondisi kesehatannya.
Pada APBN 2021 pemerintah mengalokasikan dana kesehatan sebesar Rp533 triliun dan diperkirakan meningkat hingga Rp627,9 triliun untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19 di bidang kesehatan, termasuk membantu tenaga medis yang berjuang di garis depan.
"Ini sebagai instrumen utama dalam penanganan dampak Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," ucapnya.
Erick pun tak lupa menyampaikan duka yang mendalam atas gugurnya tenaga kesehatan yang berjuang di garis depan dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19.
"Perkenankan saya mengawalinya dengan duka yang mendalam kepada para dokter gigi dan tenaga penunjang yang telah mendahului kita karena terinfeksi Covid-19," kata dia.
Dia pun mengapresiasi dedikasi yang telah diberikan oleh para tenaga kesehatan dan entitas lainnya dalam berbagai upaya yang dilakukannya untuk menghentikan penyebaran coronavirus tersebut.
"Apresiasi saya terhadap dedikasi dan ketangguhan para anggota PDGI pada masa yang menantang saat ini, juga pada mereka yang turut berupaya untuk sosialisasi dan berbagai inisiatif dalam rangka mengatasi pandemi Covid-19 ini," ujarnya.
Adapun, berdasarkan data dari Pusara Digital-LaporCovid19 per, Kamis (4/2), jumlah nakes yang meninggal karena Covid-19 mencapai 703 orang. Terdiri dari 303 dokter, 215 perawat, 101 bidan, 20 dokter gigi, 15 ahli tenaga laboratorium medik, dan sejumlah tenaga kesehatan lainnya.