close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) memberikan sambutan saat menghadiri Tabligh Akbar Majelis Rasulullah dalam peringatan Maulid Muhammad SAW di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (20/11)./Antara Foto
icon caption
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) memberikan sambutan saat menghadiri Tabligh Akbar Majelis Rasulullah dalam peringatan Maulid Muhammad SAW di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (20/11)./Antara Foto
Nasional
Jumat, 07 Desember 2018 18:19

Erwin Aksa muncul di bursa wagub DKI, Anies: Tak masuk akal

Menurut Anies, Erwin Aksa tak mungkin masuk dalam bursa wagub DKI, karena tidak berasal dari partai pengusung Anies-Sandi.
swipe

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengaku heran nama pengusaha Erwin Aksa mencuat dalam bursa wakil gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, kabar tersebut tidak masuk akal karena chairman Bosowa Corporindo itu merupakan politisi Partai Golkar.

"Menurut saya, gosip ini beredar karena rendahnya kemampuan berpikir kritis untuk bisa percaya gosip ini. Begitu muncul beritanya, saya heran. Siapa ini yang iseng muter nama ini," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Jumat (7/12).

Dia mengatakan, Golkar yang merupakan partai asal Erwin, bukanlah partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 lalu. 

Terlebih dua partai pengusung Anies-Sandi, yaitu PKS dan Gerindra, telah sepakat kursi wagub DKI diisi oleh kader PKS. Meski hingga saat ini, kedua partai tersebut belum menetapkan nama yang akan mendampingi Anies hingga 2022 mendatang. 

"Mungkinkah nama barunya dari Partai Golkar? Wong PKS sama Gerindra aja itu belum sepakat di antara mereka, tahu-tahu muncul nama ketiga. PKS pasti enggak mau terima, Gerinda juga pasti gak mau terima. Karena namanya adalah ini dari DPP Golkar. Karena itu saya bilang jika memiliki kemampuan berpikir kritis pasti langsung berpikir hal ini tak masuk akal," kata Anies menuturkan.

Ada dua nama yang diajukan PKS untuk mengisi posisi Sandiaga Uno. Mereka adalah mantan Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, dan Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta, Agung Yulianto.

Hanya saja hingga saat ini, proses tersebut masih jalan ditempat. Ini disebabkan Partai Gerindra mensyaratkan adanya fit and proper test terhadap calon yang diajukan. 

PKS menolak proses tersebut, karena ada nama peneliti senior LIPI, Siti Zuhro, dalam tim penguji. Bagi PKS, Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) itu merupakan orang luar yang tak perlu melakukan pengujian dalam fit and proper test calon wagub DKI pengganti Sandiaga Uno. (Ant)

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan