Polri melakukan metode modifikasi cuaca dalam upaya evakuasi rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono. Rombongan ini sempat melakukan pendaratan darurat di Bukti Tamia pada Minggu (19/2).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kondisi kabut yang terus menutupi pandangan tim evakuasi di udara menjadi kesulitan saat ini.
"Kami sedang berupaya bagaiamana modifikasi cuaca seperti kabut untuk bisa dihilangkan dan pandangan terhadap lokasi bisa terlihat jelas agar upaya evakuasi udara bisa terlihat dengan jelas," kata Sigit di Mabes Polri, Selasa (21/2).
Sigit menyebut, tim tambahan telah diterjunkan untuk mengantisipasi kemungkinan lainnya. Pemetaan darat untuk menemukan rute terbaik pun dijalankan.
"Karena memang butuh langkah yang khusus agar tidak cidera dan yang lain juga bisa berjalan dengan baik serta keselamatan teman-teman kami yang terlika luka jadi prioritas kami. Mohon doanya agar semua bisa aman," ujarnya.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, tim sebenarnya telah melakukan proses evakuasi mulai jam 07.00 WIB, namun kabut semakin tebal dan membuat helikopter berputar hingga dua jam.
“Jam 09.00 WIB tadi heli kembali terbang lagi,” kata Dedi di Mabes Polri, Selasa (21/2).
Dedi menyebut, ada penambahan pada tim evakuasi jalur darat menjadi 25 orang setelah sebelumnya 20 orang. Terdiri dari anggota Polri, TNI, Basarnas, hingga relawan masyarakat.
Mereka akan melakukan evakuasi dengan perawatan medis menjadi prioritas. Selain itu, empat orang menjadi prioritas pula dalam evakuasi.
Dalam proses evakuasi ini masuk dalam atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Mantan Kabareskrim Polri itu akan menyambangi langsung ke Jambi untuk memantau langsung proses evakuasi itu.
“Prioritas empat korban adalah kapolda, pilot, co-pilot, dan satu korban lagi,” ujarnya.