Tim SAR telah merampungkan evakuasi KM Lestari Maju dengan menemukan 34 korban tewas, 155 orang selamat, dari total penumpang 189 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan tim SAR Gabungan yang dipimpin Basarnas berhasil mengevakuasi korban penumpang KMP Lestari Maju yang mengalami kecelakaan laut di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.
"Sebanyak 34 orang meninggal dunia dan 155 orang selamat. Total korban yang sudah dievakuasi 189 orang," katanya, Rabu (4/7).
Berdasarkan manifes resmi, jumlah penumpang mencapai 139 orang. Namun, pada kenyataannya jumlah korban selamat dan meninggal secara keseluruhan mencapai 189 orang, yang artinya 50 orang tidak tercatat dalam manifes.
Dalam manifes kapal, tercatat mengangkut kendaraan 18 unit roda dua, 14 unit roda empat, 8 unit golongan V dan 8 unit golongan IV. Kapal tersebut juga mengangku mobil boks angkutan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar yang membawa uang tunai Rp35 miliar untuk pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS).
KM Lestari Maju merupakan kapal jenis ro-ro yang melayani lintas penyeberangan Bira-Pamatata. Kapal ini dinakhodai oleh Agus Susanto.
KM Lestari Maju berlayar dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba, dengan tujuan Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar, pada Selasa pagi sekitar pukul 10.00 WITA. Kronologi selengkapnya dapat disimak di sini.
Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) bersama Kepala Basarnas Marsdya TNI M Syaugi (kanan) memberikan keterangan terkait perkembangan penanganan KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba (Antara Foto).
Menhub evaluasi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan duka cita kepada keluarga korban KM Lestari Maju yang mengalami musibah di perairan Selayar, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Selasa (3/7) pukul 14.30 WITA.
Selain memerintahkan Direktur Jenderal Perhubungan Laut untuk mengirimkan bantuan evakuasi, Menhub juga akan mengusut kejadian nahas tersebut, serta mengambil tindakan sesuai hukum yang berlaku.
"Saya tidak menginginkan peristiwa seperti ini terulang kembali, untuk itu saya perintahkan ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk melakukan investigasi penyebab musibah ini. Saya pun telah meminta kepada pihak Kepolisian untuk mengambil tindakan sesuai hukum yang berlaku," tegasnya dilansir Antara.
Pascaperistiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba tiga pekan lalu, Menhub telah memerintahkan kepada Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut dan Inspektur Jenderal untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh angkutan perairan.
"Cukup sudah saudara kita menjadi korban dalam kecelakaan transportasi. Apa hasilnya dari evaluasi tersebut, akan saya sampaikan dalam waktu dekat ini," tuturnya.
Bahkan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menhub untuk mengumpulkan para kepala dinas perhubungan di daerah untuk segera menyikapi peristiwa sering terjadinya musibah kapal laut tenggelam.
"Saya akan perintahkan Menhub untuk kumpulkan para Kadishub daerah untuk bisa mengatasi masalah ini. Kita perlu jaga keselamatan penumpang," ujar presiden.
Manifes KM Lestari Maju (Facebook)