Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan progress positif. Meski demikian, pemerintah tetap menggencarkan upaya 3T (testing, tracing dan treatment) sebagai salah satu strategi jangka panjang dalam menghadapi penularan virus tersebut.
Pemerintah menyampaikan, target dari upaya testing secara nasional sudah menunjukkan angka yang cukup baik, rata-rata 170 ribu per hari.
“Sekarang yang dites itu rata-rata 170 ribu orang per hari, saya ulangi 170 ribu-an per hari. Jadi angka itu cukup oke walaupun kami targetkan sebenarnya masih lebih dari itu,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dalam keterangan pers Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (27/9/2021).
Selain itu, Luhut juga menyoroti rendahnya tingkat positivity rate. “Positivity rate sudah di bawah 2%, malah sudah 1%, ini dalam tujuh hari. Jadi kami hitung per tujuh hari, itu angkanya juga membaik,” jelasnya.
Begitu pula upaya tracing yang dilakukan oleh pemerintah terus menunjukkan peningkatan. Sampai saat ini, jelas Luhut, sebanyak 26% kabupaten/kota di Jawa-Bali berada pada tingkat tracing terbatas.
“Minggu lalu 36%, jadi 10% membaik, dengan tingkat tracing terbatas atau di bawah lima orang kontak erat per konfirmasi kasus,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Luhut mengapresiasi jajaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemerintah daerah, TNI dan Polri yang telah bekerja sama dalam menggencarkan upaya 3T.
“Jadi kuncinya ini sebenarnya adalah tadi pengecekan time-to-time dan kemudian pemeriksaan detail ke bawah. Jadi tidak bisa seperti fire-and-forget, sudah diberikan perintah lantas ditunggu hasilnya, ndak bisa. Kita harus turun lihat ke bawah pelaksanaannya,” lanjut Menko Marves.
Luhut menegaskan, upaya 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan), 3T, dan vaksinasi akan terus digencarkan pemerintah. Ini, sebagai salah satu strategi pemerintah dalam mengendalikan laju virus Covid-19 di Indonesia.
“Jadi kombinasi antara testing, dengan tadi PeduliLindungi, vaksin, dengan jaga jarak, saya kira itu alat kita untuk menghindari kalau ada gelombang serangan berikutnya,” ungkapnya.