Aksi demonstrasi mahasiwa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta pada Selasa (24/9) kemarin, memakan korban. Salah satu mahasiswa dari Universitas Al Azhar Indonesia bernama Faisal Amir terluka parah.
Faisal turut dalam aksi demo yang diikuti oleh ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang menolak Rancangan Kitab Hukum Undang-Undang Pidana (RUU KHUP) pada Selasa (24/9) kemarin. Faisal saat ini berada dalam penanganan intensif oleh Rumah Sakit Pelni, Jakarta Pusat.
Kerabat Faisal, Jonathan Hercules, menjelaskan kondisi korban saat ini. "Betul, tengkorak (Faisal) retak, pendarahan otak, dan tulang bahunya patah," ujar Jonathan kepada Alinea.id pada Rabu (25/9).
Jonathan menjelaskan kronologi Faisal terluka. Awalnya ia datang bersama rombongan sesama mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia. Faisal kemudian terpisah dari rombongan mahasiswa dan sempat mencari teman-temannya.
Tiba-tiba ia ditemukan sudah jatuh pingsan dengan kondisi kepala berdarah di basement salah satu restoran di dekat gedung DPR. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Ia mengalami keretakan tengkorak, pendarahan otak, dan patah tulang bahu.
Di media sosial sempat beredar informasi Faisal meninggal. Pihak Universitas Al Azhar Indonesia dan keluarga membantah itu. Kondisi korban, dituturkan Jonathan, sedang masuk tahap pemulihan. Korban baru mampu menggerakan mata saat merespons komunikasi dari keluarga setelah menjalani operasi sekitar pukul 21.00 WIB.
"Kebetulan saya dari ruang ICU, saat ini kondisi pasien sudah siuman, tapi hanya merespons dengan melek mata. Pada saat kita tegur pun dia cuma bisa melek mata," ujar Jonathan.
Soal tengkorak retak, keluarga belum berani menyampaikan apa penyebabnya. Keluarga korban berencana melakukan visum terhadap korban. Jika terbukti ada tanda kekerasan atau penganiaayan, keluarga akan melaporkan kepada kepolisian.
"Kami akan proses secara visum dulu, nanti mungkin kami akan buat pelaporan kepada pihak yang berwenang," ujarnya
Soal hoaks meninggalnya Faisal yang tersebar di media sosial, kerabat korban memastikan hal tersebut tidak benar. Meski begitu, kerabat korban menilai hoaks yang tersebar sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap Faisal.