close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto  Ist
icon caption
Ilustrasi. Foto Ist
Nasional
Sabtu, 04 Februari 2023 13:44

FOKALIS Jatim: Penutupan BRIN Pasuruan membuat riset terhenti

BRIN wilayah Pasuruan resmi menghentikan operasional sejak 31 Januari 2023.
swipe

Penghentian operasional Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) wilayah Pasuruan membuat riset keantariksaan terganggu, bahkan terhenti. Fungsi edukasi kepada komunitas dan publik juga mengalami hal serupa. Kemandegan ini belum bisa diketahui akan berlangsung sampai kapan.

Menurut Ketua Forum Komunikasi Astronomi Amatir Lintas (FOKALIS) Jawa Timur Muchammad Toyib, fasilitas pengganti untuk BRIN Pasuruan saat ini belum siap sepenuhnya. Kantor atau kawasan BRIN terdekat dari Pasuruan ada di Purwodadi. Namun, kawasan ini belum bisa dibuat peluncuran balon atmoster. Fasilitas satu-satunya di Indonesia hanya di BRIN Pasuruan.

Kantor BRIN di Kupang, Nusa Tenggara Timur juga belum benar-benar siap. Baik dari sisi SDM maupun piranti teleskop. "Jadi, bukan saja kegiatan riset yang terancam mandeg, pengamatan matahari yang sebelumnya menjadi andalan di BRIN Pasuruan pun akan bernasib sama. Sampai waktu yang belum kita ketahui," kata Toyib kepada Alinea.id, Sabtu (4/2).

Seperti diberitakan, BRIN wilayah Pasuruan resmi menghentikan operasional sejak 31 Januari 2023. Pengumuman itu diunggah akun instagram @brinpasuruan. 

"Tak terasa sudah 35 tahun kami berada di sisi teman-teman semua. Tumbuh bersama, mendewasa bersama. Dari generasi ke generasi," tulisnya.

Lewat akun tersebut, BRIN Pasuruan mengaku berterima kasih untuk atensi yang telah diberikan. "Terima kasih sudah menemani sejauh ini. Maju terus keantariksaan Indonesia," tulisnya lagi.

Toyib berharap integrasi, efisiensi atau sentralisasi yang sedang dijalankan oleh BRIN bisa dijalankan dengan lebih cermat dan memiliki pertimbangan dari berbagai perspektif. Tujuannya, agar tidak justru menjadi bumerang bagi dunia iptek ke depan. 

"Jika tidak, pengintegrasian ini justru akan mengeruhkan inovasi-inovasi yang sedang terbangun di setiap balai riset di daerah, termasuk di BRIN Pasuruan," jelas Toyib. 

Menurut dia, yang dibutuhkan adalah innovation webs dengan akses yang terjamin berupa optimalisasi balai riset yang ada di daerah serta berorientasi sesuai dengan field of interest para pegiatnya. Ini bisa jadi jawaban dari efisiensi yang kerap didengungkan BRIN.

"Ini lebih efektif dari sisi biaya (cost-effective) dibandingkan dengan harus membangun dari awal kembali fasilitas riset yang terpusat," kata dia. 

Toyib juga berharap publik semakin sadar dengan dinamika proses pengembangan sains, riset, dan inovasi yang ada saat ini. Publik perlu mengawal apa yang sedang terjadi.

"Bahwa pengembangan sains, riset, dan inovasi kita saat ini sedang tidak baik-baik saja dan harus dikawal bersama demi menjaga tujuan mulia para founding father kita, yaitu bersama-sama berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui peran dan fungsi masing-masing," harap Toyib.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan