close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai melakukan pantauan udara banjir Jakarta bersama Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Anies Baswedan, Rabu (1/1). Alinea.id/Ayu Mumpuni.
icon caption
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai melakukan pantauan udara banjir Jakarta bersama Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Anies Baswedan, Rabu (1/1). Alinea.id/Ayu Mumpuni.
Nasional
Rabu, 02 September 2020 23:32

Food estate di Kalteng mulai tanam Oktober 2020

Untuk padi dimulai dengan perbaikan saluran irigasi dan perbaikan jalan masuk menuju kawasan food estate pada Oktober 2020.
swipe

Pemerintah menargetkan proses pembangunan irigasi dan olah tanah pada program lumbung pangan (food estate) di Kalimantan Tengah (Kalteng) selesai awal Oktober 2020. Harapannya, lahan di wilayah tersebut sudah bisa ditanami tanaman yang direncanakan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengaku, intens bersinergi bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan, Kementerian BUMN, dan Kantor Staf Presiden. Terutama, untuk mensinkronisasikan program kerja pengembangan food estate.

Basuki menjelaskan, ada dua pengembangan food estate di Kalteng. Pertama, padi dengan leading sector Kementerian Pertanian. Lokasinya di lahan aluvial seluas 165.000 hektare (ha) bekas lahan pengembangan gambut sejuta ha. 

Kedua, singkong dengan leading sector Kementerian Pertahanan seluas 60.000 ha. Tahap awal, mulai dikerjakan food estate untuk padi seluas 32.000 ha pada Oktober 2020.

Terdiri dari 30.000 ha di kawasan dengan kondisi sawah dan irigasi baik, dan 2.000 ha di Kecamatan Dadahup.

"Untuk padi dimulai dengan perbaikan saluran irigasi dan perbaikan jalan-jalan masuk menuju kawasan food estate pada Oktober 2020. Sisanya, 133.000 ha akan dilanjutkan nanti 2021, sehingga akhir tahun 2021 kawasan estate padi seluas 165.000 selesai dikerjakan fisik semua dan mulai tanam full pada 2021," kata Menteri Basuki, saat rapat kerja di Kampus PUPR, seperti disitat dari setkab.go.id, Rabu (2/9).

Sementara, untuk food estate tanaman singkon, Basuki menuturkan, pada 2020 dari total rencana area pengembangan 60.000 ha, akan mulai dikerjakan seluas 30.000 ha pada 2020-2021 di Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisang, dan Kabupaten Kapuas. 

Sisanya, seluas 30.000 ha sebagian besar berada di Kabupaten Murung Raya dan akan mulai dilaksanakan tahun 2021.

Anggaran program sudah tersedia. Kementerian Pertahanan akan menggerakkan prajurit Zeni TNI AD dalam rangka land clearing dan  land grabbing, untuk menyiapkan lahan tanaman singkong. "Ini lebih mudah dari padi yang lebih sensitif. Kalau padi harus benar-benar flat untuk bisa irigasi dengan baik," tutur Basuki.

Menurut Basuki, ketersediaan air menjadi kunci program pengembangan pusat tanaman pangan di Kalteng. Kementerian PUPR mendukung tata air untuk pengembangan food estate melalui rehabilitasi dan peningkatan saluran dan jaringan irigasi, baik mulai irigasi primer, sekunder, tersier maupun kuarternya. 

Selain itu, juga tengah disiapkan sumber daya manusia (SDM) di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN. Pembangunan pusat pengembangan tanaman pangan tersebut diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa dan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.

"Untuk persiapan SDM akan ada program komponen cadangan. Kami akan merekrut sukarela masyarakat, utamanya dari lokal, dengan rentang usia 28-35 tahun. Kemudian ikut program komponen cadangan dengan dilatih bagaimana cara bertani dalam waktu kurang lebih 4 bulan,” kata Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi.

img
Achmad Rizki
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan