Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Jakarta pada Selasa (13/10) hari ini. Hal itu dilakukan lantaran ada aksi unjuk rasa di seputar kawasan istana.
Kepala Dishub Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, sejak Senin (12/10) pukul 22.00, pihaknya telah melakukan penutupan sejumlah ruas jalan di sekitaran Monas.
"Agar menjadi perhatian bagi masyarakat yang beraktivitas. Sejak semalam (12/10) kami telah menutup sejumlah ruas jalan, yaitu Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Museum, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Majapahit, Jalan Veteran, serta akan dilakukan penutupan secara situasional pada Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan Budi Kemuliaan. Untuk itu, kami juga telah menyiapkan pengalihan arus lalu lintas," kata Syafrin di Jakarta, Selasa (13/10).
Adapun pengalihan arus lalu lintas secara lebih rinci sebagai berikut:
- Lalu lintas dari arah Utara/Kota dialihkan di Simpang Harmoni-Jalan Juanda-Jalan Pos-Jalan Gunung Sahari dan seterusnya.
- Lalu lintas dari arah Selatan/Blok M dialihkan melalui Jalan Kebon Sirih-Jalan Fakhrudin-Jalan Cideng Barat-Jalan Suryopranoto/Jalan Budi Kemuliaan-Jalan Abdul Muis dan seterusnya.
- Lalu lintas dari arah Barat/Slipi dialihkan melalui Jalan Kebon Sirih-Tugu Tani-Kwitang/Jalan Budi Kemuliaan-Jalan Medan Merdeka Selatan-Jalan Medan Merdeka Timur dan seterusnya.
- Lalu lintas dari arah Timur/ Pulogadung dialihkan melalui Jalan Medan Merdeka Selatan-Jalan Budi Kemuliaan-Jalan Abdul Muis dan seterusnya.
Selain itu, Parkir IRTI Monas juga telah ditutup untuk umum sejak 12 Oktober 2020 pukul 22.00 sampai dengan 14 Oktober 2020 pukul 01.00 pagi.
"Bagi pengguna fasilitas parkir IRTI Monas agar menggunakan fasilitas parkir lainnya," lanjut Syafrin.
Lebih lanjut, operasional angkutan Transjakarta (TJ) koridor 1 (Blok M - Kota) juga akan menyesuaikan pengaturan lalu lintas di lapangan dengan rute pengalihan sebagai berikut:
a. Arah Blok M: Kota-Simpang Harmoni belok kiri putar balik setelah Halte Transjakarta Juanda-Halte TJ Petojo ke luar jalur-Simpang Tarakan belok kiri-Jalan Cideng Timur-Jalan Jati Baru-Hotel Tugu Asri-Simpang Hotel Milenium-Jalan Kebon Sirih-Simpang Bank Indonesia belok kanan-Halte TJ Sarinah-Blok M;
b. Arah Kota: Blok M-Simpang Sarinah keluar jalur-Simpang Bank Indonesia belok kiri-Jalan Kebon Sirih-Hotel Milenium belok kiri-Jalan Fakhrudin-Jati Baru lurus-Jalan Cideng Barat-Simpang Tarakan belok kanan-Halte Transjakarta Petojo-Simpang Harmoni belok kiri-Kota.
"Kemudian saya sampaikan, kepada masyarakat pengguna moda transportasi kereta api menuju Stasiun Gambir agar menyesuaikan waktu dan rute perjalanan," kata Syafrin.
"Kami mengimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalin yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, mengikuti petunjuk petugas di lapangan, serta tetap mengutamakan keselamatan di jalan," ujarnya.
Diketahui, aksi unjuk rasa yang digelar pada hari ini dilakukan oleh masa aksi alumni 212, GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) ulama dan FPI (Front Pembela Islam) di istana negara. Adapun tuntutan aksinya adalah meminta agar pemerintah menolak dan mencabut kembali UU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh legislatif.
Sayangnya, saat dikonfirmasi Alinea.id, salah seorang tokoh FPI dan GNPF ulama Novel Bamukmin tidak memberikan jawaban terkait informasi lengkap aksi yang akan digelar pada hari ini.