close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Joko Widodo (empat kiri) bersama Ketua MPR yang juga Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP) Bambang Soesatyo (ketiga kiri), Ketua DPD La Nyalla Mattalitti (kedua kiri), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) d
icon caption
Presiden Joko Widodo (empat kiri) bersama Ketua MPR yang juga Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP) Bambang Soesatyo (ketiga kiri), Ketua DPD La Nyalla Mattalitti (kedua kiri), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) d
Nasional
Sabtu, 26 Oktober 2019 14:00

Coba-coba ganggu Jokowi, Pemuda Pancasila: Kami akan menjelma preman

Pemuda Pancasila akan menghadapi pihak-pihak yang ingin mengganggu kedaulatan bangsa hingga titik darah penghabisan.
swipe

Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Bambang Soesatyo, menyatakan akan bersikap tegas terhadap pihak-pihak yang ingin mengganggu kedaulatan NKRI, Pancasila, dan Presiden Joko Widodo.

"Kami akan menjelma menjadi preman dan buas kembali manakala ada yang mengganggu kedaulatan bangsa, NKRI, Pancasila dan coba-coba mengganggu Presiden Jokowi selaku kepala negara," kata Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo dalam pidato di acara pembukaan Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (26/10).

Acara Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila ini dibuka langsung Presiden Jokowi. Bamsoet, yang juga Ketua MPR itu menegaskan, Pemuda Pancasila akan menghadapi pihak-pihak yang ingin mengganggu kedaulatan bangsa hingga titik darah penghabisan.

Dia mengatakan, saat ini Pemuda Pancasila bukan organisasi premanisme. Pemuda Pancasila, kata dia, merupakan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengedepankan pengetahuan.

"Kami bukan lagi organisasi preman biasa, tidak lagi menggunakan golok, tato, atau kumis tebal. Kami sekarang lebih mengedepankan otak, pikiran, pengetahuan, dan kecerdikan dalam menguasai wilayah," kata Bamsoet.

Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno menekankan, Pemuda Pancasila merupakan ormas berbasis massa, berasaskan Pancasila dan berlandaskan UUD 1945. Japto menegaskan, Pemuda Pancasila sesuai cita-cita kelahirannya, bukan merupakan partai politik apalagi organisasi premanisme.

"Pemuda Pancasila organisasi yang tidak disukai, tapi dibutuhkan. Kami tidak ke mana-mana, tapi kami ada di mana-mana," kata Japto.

Japto mengatakan, kader Pemuda Pancasila tersebar di berbagai lembaga tinggi negara dan partai politik. Menurutnya, kader Pemuda Pancasila berisi beragam kalangan mulai dari kalangan bawah hingga pejabat lembaga negara.

Lebih jauh Japto menjabarkan, Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila berisi tiga materi pokok, yakni mengevaluasi program-program yang dijalankan periode sebelumnya, merumuskan program lima tahun ke depan, serta memilih pemimpin untuk melaksanakan program tersebut.

Pada kesempatan itu, Japto juga menginstruksikan kepada seluruh kader Pemuda Pancasila untuk mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, lima tahun ke depan.

Sementara itu, dalam pidato pembukaan, Presiden Jokowi meyakini, Pemuda Pancasila akan terus dan tetap menjaga Pancasila menjadi motor bagi pencapaian Indonesia maju dan sejahtera.

Dalam acara itu, Jokowi mengatakan, dengan penerapan ideologi Pancasila diharapkan Indonesia mencapai masa keemasannya dengan memiliki kekuatan ekonomi yang besar.

"Indonesia harus menjadi negara maju dan di 2045 saat kita merayakan 100 tahun Indonesia merdeka, kita memiliki potensi besar untuk masuk 5 besar negara dengan ekonomi terkuat dunia dengan pendapatan per kapita, ini hitung-hitungan para pakar, itu sekitar Rp320 juta per kapita per tahun," ujar Jokowi. (Ant).

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan