Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengklaim, mutasi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 asal India atau varian delta hanya menjangkiti Kudus. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan sampel yang dikirim dari sejumlah daerah.
"Sampai hari ini (Jumat, 25/6), baru yang ada di Kudus," ucapnya. "Kemarin (Kamis, 24/6), sampel untuk genome sequencing hampir semua wilayah di Jateng diambil dan yang sudah jadi hasilnya negatif, tidak ada varian baru (di daerah lain kecuali Kudus."
Meski demikian, dirinya mengakui, sebagian hasil pengujian sampel dari beberapa daerah belum keluar hasilnya. "Kita masih menunggu, tapi mudah-mudahan tidak (ditemukan varian delta)," katanya, mengutip situs web Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, juga menyatakan hal serupa. Sebanyak 35 kabupaten/kota sudah mengirimkan sampel genome sequencing dan yang dinyatakan terdapat varian delta baru Kudus.
"Ada banyak, seperti Semarang, Magelang, Solo, Brebes, Sragen, dan lainnya. Yang positif varian delta sementara baru di Kudus. Memang belum semua hasilnya keluar, termasuk kemarin, kami kirim 40 sampel lagi. Waktu pemeriksaannya, kan, cukup lama, sekitar dua minggu. Jadi kami masih menunggu," urainya.
Di sisi lain, Ganjar menerangkan, penanganan Covid-19 di Kudus sudah dilakukan dengan memperketat kebijakan. Masyarakat setempat dan sekitarnya diharapkan membantu sekaligus berjaga-jaga.
"Kudus harus dikunci agar tidak ada penyebaran. Untuk itu, penanganan di sana kita optimalisasi. Istilahnya ada penebalan baik tenaga kesehatan, layanan kesehatan, alat kesehatan termasuk penebalan TNI/Polri,” tuturnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini pun meminta semua daerah untuk siaga dengan meningkatkan pengetesan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) atau 3T serta tertib menjalankan protokol kesehatan (prokes) 5M.
"Kalau semua daerah merah bisa melakukan itu, maka akan cepat. Begitu ketahuan, segera mikrozonasi. Lockdown tingkat RT harus dilakukan. Sebanyak-banyaknya RT di-lockdown tidak apa-apa, laporkan ke kami nanti akan kami bantu, termasuk bantuan babinsa/bhabinkamtibmas untuk menjaga sehingga efektivitasnya bisa optimal," paparnya.