Empat hari setelah dinyatakan hilang, hingga kini tiga Warga Negara Asing (WNA) asal China yang hilang di Perairan Sangiang, Banten belum juga ditemukan. Basarnas kesulitan untuk mencari wisatawan dari China terkendala cuaca.
Kepala Basarnas Banten M Zaenal Arifin mengatakan, cuaca buruk dan gelombang tinggi di Perairan Selat Sunda menyulitkan tim SAR gabungan menemukan tiga turis asing yang hilang saat sedang menyelam.
"Sampai hari ini hasilnya masih nihil. Kesulitan secara umum pada cuaca, karena cuaca selat sunda ini sudah terjadi siang hari. Gelombangnya relatif tinggi faktornya itu," kata Zaenal saat dikonfirmasi pada Kamis (7/11).
Pencarian dari permukaan dan bawah laut hingga melalui udara juga dilakukan. Basarnas menggunakan helikopter untuk melakukan pencarian. Sayang, belum menemukan hasil seperti barang atau peralatan menyelam yang digunakan ketiga korban.
"Di lapangan teman-teman tidak menemukan apa aja yang dipakai oleh korban," katanya.
Dalam pencarian, pihaknya menerjunkan kapal dari Basarnas, Lanal dan Polairud Polda Banten untuk menyisir di sekitaran permukaan laut. Bahkan penyelam TNI AL dari Intai Amfibi (Taifib) dan drone bawah laut pun ikut mencari Tan Xuz Tao(man), Wan Bzng Yang, Tian Yu(man).
"Untuk pencarian melalui udara kita kerahkan tiga Helikopter hari ini untuk pencarian," katanya.
Zaenal menambahkan, pencarian WN asal China yang bekerja di PT Wuling Motor Indonesia diperluas menyusuri pesisir Pantai Anyer, Pulau Sangiang, sekitar Gunung Anak Krakatau (GAK) hingga ke perairan di Pulau Panaitan yang masuk kedalam Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
"Pencarian terus kita perluas hingga Ujung Kulon dan Lampung kita sisir semua," katanya.