Gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memperingatkan adanya potensi tsunami akibat gempa yang terjadi sekitar pukul 17.02 WIB.
Dikutip dari akun Twitter resmi BMKG, gempat terjadi di koordinat 0,18 Lintang Selatan dan 119,85 Bujur Timur, pada kedalaman 10 Km. Lokasi tersebut berada 27 km di Timur Laut Donggala, Sulteng.
"Berpotensi tsunami, untuk diteruskan pada masyarakat," demikian pernyataan BMKG di akun Twitter @infoBMKG, pukul 17.09 WIB, Jumat (28/9).
BMKG menetapkan status potensi tsunami yang berbeda di beberapa wilayah yang berada dekat dengan lokasi gempa. Di Donggala bagian barat, BMKG menetapkan status siaga. Sementara di Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara, dan Kota Palu bagian barat, BMKG menetapkan status waspada.
Untuk wilayah di lokasi dengan status Siaga, pemerintah daerah diharapkan memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi. Sementara pada wilayah dengan status waspada, pemerintah daerah diharapkan memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.
Pada 17.19 WIB, BMKG kembali mencuitkan gempa susulan dengan kekuatan 6,1 Skala Richter. Gempat terjadi sekitar 58 km Timur Laut Donggala, Sulteng. Pada gempa kali ini, BMKG menyebut gempa tidak berpotensi tsunami.
Sekitar pukul 15.30 WIB, gempa sudah mengguncang Donggala dengan kekuatan 6 Skala Richter. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, satu orang meninggal dalam peristiwa ini. Selain itu, gempa juga mengakibatkan 10 orang lainnya mengalami luka.
Selain di Donggala, gempa juga dirasakan di Kota Palu dan Parigi Moutong. Secara umum gempa dirasakan berintensitas sedang selama 2-10 detik.
Gempa dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala karena dekat dengan pusat gempa.
Beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Akibatnya, masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.