Tim DVI Polri telah mengidentifikasi para korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Lindu berkekuatan magnitudo 5,6 tersebut terjadi pada Senin (21/11), sekitar pukul 13.21 WIB.
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan, proses identifikasi korban jiwa telah mencapai 90%. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (22/11) malam, korban jiwa mencapai 268 orang.
"Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 90% korban meninggal dunia," kata Sigit kepada wartawan, Rabu (23/11).
Di sisi lain, kepolisian mengerahkan tim anjing pelacak alias K9 juga dikerahkan untuk menjangkau lokasi terdampak dan mencari apakah terdapat korban reruntuhan bangunan yang belum ditemukan. Proses evakuasi menjadi prioritas sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ada beberapa bangunan yang mungkin saat ini belum bisa dilakukan evakuasi sehingga perlu kita bantu dengan K9. Tadi, kita dapat laporan 7 orang sudah ditemukan," tutur mantan Kabareskrim Polri ini.
Sementara itu, BNPB melaporkan ada 151 orang yang dinyatakan masih hilang dan dalam proses pencarian.
"Apakah 151 orang ini nanti dari bagian yang belum teridentifikasi? Nanti kami akan dalami lebih lanjut. Bisa saja yang masih hilang itu sebagian ada dalam data 268 yang belum teridentifikasi karena yang sudah teridentifikasi, kan, 122 orang," paparnya.
Adapun korban luka-luka sebanyak 1.083 orang dan sebanyak 58.362 orang lainnya mengungsi. BNPB juga mencatat kerugian material, yakni 6.570 rumah rusak berat, 2.071 rumah rusak sedang, dan 12.641 unit rumah rusak ringan.
"Semua kita masih terus melakukan pendataan," pungkas Sigit.