close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah salah satu korban jiwa akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jabar, pada Senin (21/11/2022). Dokumentasi Basarnas
icon caption
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah salah satu korban jiwa akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jabar, pada Senin (21/11/2022). Dokumentasi Basarnas
Nasional
Kamis, 24 November 2022 17:57

Update gempa Cianjur 24 November: 272 korban meninggal dunia, 107 belum teridentifikasi

Masih ada 39 korban yang belum ditemukan, tetapi seluruh korban hilang telah teridentifikasi.
swipe

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan penanganan gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), pada Senin (23/11). Hingga Kamis (24/11) sore, tercatat korban meninggal menjadi 272 orang.

Jumlah tersebut bertambah seiring penemuan satu korban meninggal dunia atas nama Nining (64) oleh tim SAR gabungan pada hari ini.

"Dari 272 [korban jiwa] ini, yang sudah dapat diidentifikasi by name by address ada 165 orang. Sementara, yang masih kita cari terus identitasnya masih ada 107 jenazah," kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, dalam keterangan pers.

Suharyanto memaparkan, masih ada 39 korban yang belum ditemukan. Namun, seluruh korban hilang telah teridentifikasi nama dan keluarganya. Dengan demikian, memudahkan upaya pencarian dan evakuasi korban oleh tim SAR gabungan.

"Dari 39 [korban hiang] ini, kami mendapatkan info baru. [Sebanyak] 32 orang adalah memang warga Cijedil, Kecamatan Cugenang, dan ada 7 warga yang melintas di sekitar turut menjadi korban," ujarnya.

Disampaikan Suharyanto, sebanyak 6.000 personel dalam tim gabungan dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi korban. Proses pencarian terkendala kondisi medan yang berat dan hujan. Namun, diharapkan seluruh korban hilang dapat segera ditemukan.

"Karena medannya berat, turun hujan, kemudian TKP-nya longsor tertimbun rumah-rumah, ini tapi mudah-mudahan lambat laun bisa kita temukan," ucap Suharyanto.

Selain itu, BNPB juga mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 2.046, dan warga yang mengungsi menjadi 62.545 orang. Lalu, 56.311 rumah rusak akibat gempa, perinciannya 22.267 rumah rusak berat, 11.836 rumah rusak sedang, dan 22.208 rumah rusak ringan.

"Ini data dari kepala desa ke camat yang dilaporkan kepada kami. Tentu saja ini akan diverifikasi dengan batasan-batasan yang sudah ada, ada Peraturan Menteri PUPR terkait spesifikasi mana yang masuk kategori rumah rusak ringan, sedang, dan berat," jelas dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meninjau langsung lokasi terdampak gempa di Cianjur, Kamis (24/11). Ini merupakan kunjungan kedua setelah tinjauan pertama pada Selasa (22/11).

Dalam tinjauannya, Jokowi mengungkapkan ada dua hal utama yang jadi fokus pemerintah dalam penanganan bencana pascagempa di Cianjur. Prioritas penanganan bencana pascagempa yakni proses evakuasi korban dan penyaluran logistik di lapangan.

"Saya ingin memastikan logistik di lapangan terdistribusi dengan baik. Makanan, obat-obatan, semuanya, termasuk juga kekurangan tenda. Tadi ada juga keluhan air. Karena memang ini titiknya banyak, sehingga butuh waktu untuk mendistribusikan," terang Jokowi.

Ditambahkan Jokowi, salah satu kendala yang dihadapi saat menyalurkan logistik bantuan bagi masyarakat terdampak adalah cuaca, kondisi tanah labil, dan adanya potensi gempa susulan. Dengan demikian, perlu kehati-hatian dalam pendistribusian logistik ke tenda-tenda pengungsian.

Kendati demikian, Jokowi menyebut koordinasi dan pemetaan wilayah telah dilakukan Kementerian PUPR. Diharapkan itu membuat proses distribusi logistik dapat segera dilakukan.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan