Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem melaporkan data terkini dampak gempa bumi berkekuatan M5,2 yang mengguncang wilayahnya pada Selasa (13/12), pukul 18.38 Wita. Hingga Rabu (14/12), pukul 06.00 WIB, sebanyak 34 rumah warga mengalami kerusakan.
"Sebaran kerusakan rumah warga teridentifikasi di beberapa kecamatan, antara lain, Kecamatan Kubu, Manggis, Karangasem, Rendang dan Bebandem," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis.
Selain kerusakan bangunan rumah, imbuh Abdul, BPBD Karangasem juga melaporkan terdapat dua warga mengalami luka-luka akibat peristiwa ini. Salah satu korban mengalami luka-luka akibat terkena air panas karena panik saat gempa.
"Kedua warga tersebut telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangasem," ujar Abdul.
Abdul menuturkan, petugas BPBD setempat hingga kini masih melakukan pendataan dan pemantauan di lokasi terdampak. Di sisi lain, gempa susulan pascakejadian termonitor sebanyak 21 kali, dengan magnitudo terbesar 4,5.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi ini akibat aktivitas sesar naik Flores (Flores back arc thurst). Guncangan gempa Karangasem ini juga dirasakan warga di kabupaten lainnya hingga ke wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
"BNPB mengimbau pemerintah daerah (pemda) dan warga untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa," tutur Abdul.
Ditambahkan Abdul, peristiwa gempa bumi tidak dapat dideteksi dengan pasti dan dapat terjadi setiap saat. Oleh karena itu, BNPB mengimbau warga yang wilayahnya berada di sekitar episenter gempa untuk mengecek kondisi rumah sebelum memasukinya kembali.
"Pascagempa Karangasem ini, BNPB dan BPBD Provinsi Bali terus berkoordinasi dan memonitor BPBD di wilayah terdampak," tukas dia.
Gempa tersebut berpusat di laut 23 km timur laut Karangasem dengan kedalaman 10 km. BMKG merilis, intensitas kekuatan gempa dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) di wilayah Karangasem III-IV MMI.
Kemudian, di Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Barat intensitasnya mencapai III MMI dan di Tabanan, Kuta, Buleleng, dan Lombok Timur intensitasnya II MMI. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Sementara itu, BPBD Karangasem menyebutkan, warga di Kecamatan Kubu dan Manggis merasakan guncangan gempa. Intensitas sedang dirasakan selama 1-3 detik.
Guncangan membuat panik warga masyarakat hingga keluar rumah, termasuk warga yang berada di RSUD Karangasem dan RS Balimed. Guna mengantisipasi adanya evakuasi warga, BPBD dan instansi terkait mendirikan 3 tenda pengungsian di RSUD Karangasem.