close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ProsSebuah rumah warga roboh akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur, Jabar, pada Senin (21/11/2022). Twitter/@BNPB_Indonesia
icon caption
ProsSebuah rumah warga roboh akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur, Jabar, pada Senin (21/11/2022). Twitter/@BNPB_Indonesia
Nasional
Kamis, 24 November 2022 16:56

Gempa Cianjur, 124 jenazah dikenali, 7 masih proses identifikasi

Masyarakat yang kehilangan keluarganya diminta untuk melapor ke posko terdekat atau ke pos antemortem DVI Polri di RSU Sayang.
swipe

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri membeberkan data hasil proses identifikasi jenazah korban gempa dan longsor di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Hingga hari ini sudah terdapat 124 jenazah yang berhasil diketahui identitasnya.

Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Ahmad Fauzi, mengatakan bahwa proses identifikasi hingga Rabu (23/11) kemarin berhasil dilakukan kepada 123 jenazah. Kemudian, hari ini berhasil diidentifikasi satu jenazah atas nama Nining (64). 

“Jenazah atas nama Nining, perempuan 64 tahun berhasil diidentifikasi melalui sidik jari dan DNA. Jadi, total jenazah teridentifikasi mencapai 124 jenazah,” ucap dia di RSU Sayang, Cianjur, Jabar, Kamis (24/11).

Fauzi membeberkan, secara keseluruhan ada 131 kantong jenazah yang sudah diterima Tim DVI di RSU Sayang, Cianjur. Dari jumlah tersebut, 130 kantong jenazah berisi bagian tubuh utuh dan satu kantong berisi bagian tubuh.

Saat ini masih terdapat tujuh jenazah yang belum teridentifikasi. “Enam jenazah masih menunggu kelengkapan data antemortem dan satu bagian tubuh masih menunggu data DNA,” katanya.

Lebih lanjut disebutkan dia, masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya diminta untuk melapor ke posko terdekat atau ke pos antemortem DVI Polri di RSU Sayang, Cianjur.

“Bagi yang merasa hilang keluarga silakan ke posko antemmortem DVI Polri bawa data rekam medis gigi atau trafic korban dan diharapkan orang tua atau anak hadir utk diambil sample DNA,” tuturnya.

Gempa magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur dan sekitarnya, Senin (21/11) siang. Gempa dangkal itu tak hanya menghancurkan sejumlah fasilitas umum dan rumah warga, tapi juga merenggut nyawa banyak orang.

Sebanyak 15 kecamatan di Cianjur terdampak gempa. Ribuan rumah warga hancur dan sekitar 61 ribu lebih warga harus mengungsi di sejumlah titik pengungsian. 

Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menetapkan masa tanggap darurat gempa bumi selama 30 hari sejak 21 November lalu. Tim SAR gabungan terus mencari korban yang masih hilang tertimbun reruntuhan bangunan ataupun longsor usai gempa.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan