Gempa dengan kekuatan 7,1 magnitudo mengguncang kawasan barat daya Ternate, Maluku Utara, Minggu (7/7). Menurut Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi sekitar pukul 22.OO WIB pada kedalaman 10 meter di titik 0,50 LU-126,17 BT.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Winangun, Kota Manado, Sulawesi Utara Edward H Mengko mengatakan, BMKG gempa tersebut potensial memicu tsunami. "Peringatan dini tsunami telah dibarukan menjadi waspada," kata dia.
BMKG merekam enam kali gempa susulan pascagempa pertama di Ternate. Hingga kini, menurut Edward, status peringatan waspada tsunami belum dicabut. "Belum berakhir peringatan dini tsunami," ujar dia.
Guncangan gempa terasa hingga ke sejumlah kota di Sulawesi Utara (Sulut). Di Gorontalo, warga berhamburan ke luar rumah karena khawatir gempa merobohkan bangunan rumah mereka.
"Saya kaget ada gempa yang cukup kuat dan lama, sehingga harus keluar rumah," kata Yuniar, warga Molosipat W, Gorontalo, Sulut.
Hal senada diutarakan Adi, warga Gorontalo lainnya. "Kami masih berjaga-jaga jangan sampai ada gempa susulan. Kami memang merasakan, tetapi yang paling kuat ada di Manado dan Bitung, Sulut. Karena ada saudara menelpon ke saya soal kuatnya goncangan gempa di wilayah itu," tuturnya.
Di Manado, warga juga berhamburan ke luar rumah saat gempa mengguncang. "Warga berlarian ke luar rumah karena guncangan gempa cukup kuat," kata Gerry, warga Manado. (Ant)