close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Salah satu bangunan di Kabupaten Pasaman Barat rusak berat gempa bumi M 6,1 yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat dan sekitarnya pada Jumat (25/2/2022) pukul 08.39 WIB. Foto humas BNPB
icon caption
Salah satu bangunan di Kabupaten Pasaman Barat rusak berat gempa bumi M 6,1 yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat dan sekitarnya pada Jumat (25/2/2022) pukul 08.39 WIB. Foto humas BNPB
Nasional
Senin, 07 Maret 2022 07:38

Gempa Pasaman, ribuan rumah rusak

Hingga Sabtu (5/3), total rumah rusak berat ada 653 unit.
swipe

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 1.700 rumah terverifikasi tingkat kerusakan pascagempa magnitudo (M)6,1 di wilayah Sumatra Barat beberapa waktu lalu. Sementara, 4.831 rumah lainnya masih dalam proses verifikasi tingkat kerusakan yang seluruhnya berada di Kabupaten Pasaman Barat. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, hingga Sabtu (5/3), total rumah rusak berat ada 653 unit, rusak sedang ada 375, dan rusak ringan sebanyak 737 rumah. Sedangkan, pada fasilitas umum, pos komando (posko) mencatat total fasilitas terdampak, yaitu fasilitas pendidikan berjumlah 41 unit, fasilitas kesehatan terdapat 20 unit, tempat ibadah 49 unit, dan 20 kantor pemerintah. 

"Kerusakan lain berupa infrastruktur sebanyak 26 unit, jembatan rusak 4 dan lahan pertanian terdampak 80 hektar," kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Senin (7/3). 

Abdul mengatakan, secara rinci di Wilayah Pasaman Barat terdapat 4.831 rumah rusak yang masih membutuhkan verifikasi tingkat kerusakan. Kemudian, bangunan terdampak pada fasilitas pendidikan 27 unit, fasilitas kesehatan 13, tempat ibadah 39, kantor pemerintah 17 unit, sedangkan infrastruktur 26 unit. 

Sementara, di Kabupaten Pasaman, kata Abdul, sebanyak 1.736 rumah rusak dengan rincian, rumah rusak berat 651 unit, rusak sedang terdapat 355, dan rusak ringan berjumlah 730 unit. Sedangkan, pada fasilitas umum, tercatat tempat ibadah rusak berat lima unit dan rusak ringan empat, fasilitas pendidikan rusak berar enam unit, rusak ringan delapan, fasilitas kesehatan rusak sedang tujuh unit, dan kantor pemerintah rusak ringan dua unit. 

"Kabupaten Lima Puluh Kota, sebanyak 27 rumah rusak dengan rincian, rumah rusak berat dua, rusak sedang 20 dan rusak ringan lima, sedangkan fasilitas umum berupa tempat ibadah rusak sedang satu unit dan kantor rusak sedang ada satu unit. Wilayah Kabupaten Agam dan Padang Pariaman masing-masing rumah rusak ringan satu unit," ujar Abdul. 

Selain itu, Abdul mengungkapkan, pihaknya mencatat dampak korban jiwa dengan total warga meninggal dunia 18 orang, luka berat 46, luka ringan 336, hilang empat, dan mengungsi 19.221. Untuk korban di Kabupaten Pasaman Barat tercatat meninggal dunia sembilan orang, luka berat 45, luka ringan 336 dan mengungsi 14.014. 

"Mereka yang mengungsi tersebar di 16 pos pengungsian," ucap Abdul. 

Menurut data Kabupaten Pasaman, Abdul menyebutkan, korban meninggal dunia sembilan orang dan hilang empat orang. Tim gabungan dan koordinasi Basarnas masih melakukan pencarian terhadap korban hilang tersebut. 

"Sedangkan di Kabupaten Agam, warga luka berat berjumlah satu orang," sebut Abdul. 

Di sisi lain, dua wilayah paling terdampak, yaitu Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman masih berada pada status tanggap darurat bencana alam. Posko Penanganan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi terus memberikan pelayanan kepada warga terdampak gempa. 

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat menetapkan status ini hingga 10 Maret 2022 melalui SK Bupati Pasaman, demikian juga untuk wilayah Kabupaten Pasaman. BNPB terus melakukan pendampingan dan pemantauan pelaksanaan tanggap darurat di wilayah terdampak, khususnya Pasaman Barat dan Pasaman. 

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan