Pulau Sapudi di Kabupaten Sumenep Madura justru menjadi daerah korban paling parah akibat gempa bumi yang melanda Situbondo, Jawa Timur.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan gempa bumi yang terjadi pada Kamis (11/10) pukul 01.57 WIB, mengakibatkan tiga orang tewas. Korban tewas dan delapan lainnya luka-luka terdapat di Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Pulau Madura.
"Daerah yang paling parah mengalami kerusakan itu Kepulauan Sapudi, karena paling dekat dengan pusat gempa," kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (11/10).
Gempa berkekuatan 6,4 SR dan dengan kedalaman 12 kilometer ini menyebabkan beberapa kerusakan. Di antaranya 51 unit rumah, dua fasilitas kesehatan, delapan fasilitas pendudukan, tujuh tempat ibadah, satu gedung toko, dan satu gedung kantor. Kerusakan ini tersebar di Sumenep, Situbondo, Jember, dan Jembrana.
Pusat gempa berlokasi 55 Km arah timur laut Situbondo tersebut terasa di 22 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, tiga kabupaten/kota di Bali, dan dua kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat.
"Gempanya dikabarkan terasa sampai ke Bali, ke Denpasar, Gianyar, dan Jembrana. Sedangkan di NTB itu di Lombok Barat dan Mataram," urainya.
Pemprov tangani gempa
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan akan menjamin seluruh kebutuhan para korban gempa di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep jika pemerintah daerah setempat tidak sanggup.
"Satu rumah rusak akan menjadi tanggung jawab provinsi. Yang kedua, mereka yang sakit, silahkan tanggung jawab kabupaten. Bila Pemkab tidak sanggup, Pemprov Jatim siap memberikan jaminan," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Mapolda Jatim di Surabaya.
Selain pengobatan korban luka dan biaya perbaikan infrastruktur khususnya rumah tinggal, Pemprov Jatim juga memberikan santunan kepada korban meninggal dunia.
"Tapi lebih daripada itu, kehadiran beliau beliau (Pangdam V/Brawijaya dan Kapolda Jatim, red) memberikan rasa tenang masyarakat, bahwa pemerintah hadir di tempat itu dan menyelesaikan permasalahan di sana," katanya.
Dikatakan Pakde Karwo, semua tim sudah bergerak, segala keperluan logistik untuk keperluan perbaikan rumah juga sudah dikirim. Perbaikan rumah, dibantu langsung oleh prajurit TNI AD dari Pangdam V/Brawijaya.
Sementara itu Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman mengatakan anggotanya telah berada di Pulau Sapudi untuk melakukan pendataan, baik korban maupun infrastruktur yang mengalami kerusakan.
"Kodimnya kan ada di Sumenep, di Pulau Sapudi ada Koramil di sana, ada Babinsa di sana. Dari Sumenep telah diberangkatkan 20 orang ke sana," ujarnya.
Gubernur Soekarwo sendiri bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman bertolak dari Mapolda Jatim ke Sumenep sekitar 09.30 WIB dengan menggunakan helikopter.
Dilaporkan, rumah rusak di Kecamatan Nung Gunung mencapai 36 unit dan Kecamatan Gayam 210 unit. Sebanyak 26 orang luka-luka yang sebagian besar pada bagian kepala. Secara keseluruhan, di Pulau Sapudi terdapat 246 rumah warga yang rusak. (Ant).