close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Nasional
Rabu, 27 Oktober 2021 13:03

Survei: Generasi Z-milenial paling khawatirkan isu korupsi dan lingkungan

Semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin khawatir dengan isu perubahan iklim.
swipe

Korupsi dan kerusakan lingkungan menjadi isu paling dikhawatirkan anak muda dari generasi Z dan milenial. Survei Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia dan Yayasan Indonesia Cerah mendapatkan 64% responden merasa sangat khawatir dengan isu korupsi. Lalu, 21% mengaku agak khawatir, 8% sedikit khawatir, serta 6% sama sekali tidak khawatir.

Sementara itu, 52% responden merasa sangat khawatir dengan isu kerusakan lingkungan. Kemudian, 30% mengaku agak khawatir; 13% sedikit khawatir; serta 4% sama sekali tidak khawatir. Pada urutan ketiga, 43% responden merasa sangat khawatir dengan isu kesehatan. Lalu, 27% mengaku agak khawatir, 18% sedikit khawatir, serta 11% sama sekali tidak khawatir.

Pada urutan keempat, 42% responden merasa sangat khawatir dengan isu polusi. Kemudian, 32% mengaku agak khawatir, 18 sedikit khawatir, serta 7% sama sekali tidak khawatir.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menyebut, survei khusus anak muda isunya bukan semata-mata soal ekonomi.

“Isu kerusakan lingkungan mendapatkan kepedulian, kekhawatiran dari kalangan anak muda, yang sangat besar, dan ini terus terang berbeda, kalau kita bandingkan dengan survei umum. Di survei umum, populasi umum, kebanyakan isu ekonomi yang dijawab, populasi baby boomer,” ucapnya dalam diskusi virtual, Rabu (27/10).

Semestinya politisi menangkap adanya perubahan demografi yang luar biasa terkait eksistensi generasi Z dan milenial. Sebab, anak muda saat ini bakal menentukan perpolitikan di Indonesia ke depan. Maka, dalam hal ini juga terkait isu perubahan iklim yang telah disadari anak muda generasi Z dan milenial.

“Semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin khawatir dengan isu perubahan iklim. Bahkan, untuk lulusan SD pun (angkanya) mencapai 65%, itu bukan angka yang kecil,” tutur Burhanudin.

Indikator Politik Indonesia dan Yayasan Indonesia Cerah mengadakan survei pada 9-16 September. Populasi survei ini berusia 17-35 tahun dan dari seluruh provinsi di Indonesia. Penarikan sample menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,7% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Dalam survei tersebut, jumlah sample sebanyak 4.020 responden yang terdiri dari 3.216 responden usia 17-26 tahun, dan 804 responden usia 27-35 tahun. Wawancara dilakukan secara tatap muka. Quality control dilakukan terhadap 20% dari total sampel dengan didatangi ulang oleh supervisor. Dalam quality control tersebut tidak ditemukan kesalahan berarti.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan