Ketua DPP Partai Gerindra, Vasco Ruseimy, menilai, Gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) merupakan bagian dari sejarah bangsa. Seluruh rakyat diharapkannya tidak melupakan peristiwa tersebut.
"Kejadian mencekam Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) tahun '65 enggak boleh dilupakan begitu saja. Rakyat harus terus mengingat sejarah kekejaman PKI, khususnya para generasi muda," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/9).
“Jangan sampai ideologi komunis bangkit lagi di negara Pancasila ini," sambung dia.
Dirinya lantas mendorong pemerintah tidak melarang kegiatan menonton film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI agar masyarakat mengetahui sejarah. Agar lebih menarik perhatian publik, khususnya generasi milenial, disarankan dibuat ulang.
"Pasti jauh lebih baik kalau ada versi yang paling baru. Lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial,” jelasnya.
Vasco berkeyakinan, film G30S/PKI versi terbaru akan menarik banyak minat penonton jika ada investor yang bersedia mendanainya serta didukung peralatan dan perlengkapan modern. "Pasti laris."
Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI merupakan judul film dokudrama propaganda Indonesia tahun 1984 yang disutradarai dan ditulis Arifin C. Noer. Film diproduksi selama dua tahun dengan anggaran Rp800 juta kala itu dan disponsori pemerintah Orde Baru (Orba).