close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita/Foto dok. BMKG
icon caption
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita/Foto dok. BMKG
Nasional
Selasa, 06 April 2021 14:15

Global warming, BMKG: Siklon Tropis Seroja bisa rutin tiap tahun

Global warming harus dimitigasi untuk mencegah Siklon Tropis Seroja.
swipe

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bencana akibat siklon (badai/angin ribut/topan) tropis dapat rutin terjadi setiap tahun. “Global warming memang benar-benar harus dimitigasi. Kalau tidak kondisi siklon ini akan menjadi kejadian rutin setiap tahun, menjadi hal normal,” ucap Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Selasa (6/4).

Menurut Dwikorita, perlu evaluasi terhadap pemanasan global. Sebab, penyebab Siklon Tropis Seroja adalah peningkatan suhu muka air laut.  “Tentunya laut itu tempat mengabsorbsi (menyerap) Co2, dan itu adalah dampak dari gas rumah kaca. Bisa dirunut kesana. Ini baru hipotesis, tetapi ada korelasi dengan peningaktan suhu muka air laut yang dipengaruhi oleh global warming,” tuturnya.

Siklon tropsi Seroja, kata dia, merupakan fenomena yang tidak lazim. Sebab, Siklon Tropsi Seroja masuk ke daratan. “(Siklon Tropis) Seroja ini baru pertama kali, benar-benar cukup dahsyat karena masuk sampai ke daratan,” ujar Dwikorita.

Sebanyak 10 siklon tropis yang pernah terjadi di Indonesia sejak 2008. Yaitu, Siklon Tropis Durga pada 2008, Siklon Tropis Anggrek pada 2010, Siklon Tropis Bakung pada 2014, Siklon Tropis Cempaka dan Dahlia pada 2017, serta Siklon Tropis Flamboyan dan Kenangan pada 2018. Kemudian, siklon tropis Lili pada 2019, siklon tropis Mangga pada 2020, serta siklon tropis Seroja pada 2021.

“Siklon Tropis Seroja ini merupakan siklon ke-10 yang terdeteksi oleh tropical cyclone center BMKG Jakarta yang nampaknya yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya,” tutur Dwikorita.

Saat ini, Siklon Tropis Seroja sudah menjauh dari perairan NTT. Siklon tersebut bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan pusaran angin yang semakin meningkat. Besok, (7/4), diprediksi kecepatan pusaran angin Siklon Tropis Seroja tetap akan meningkat.

Ketika terbentuk, Siklon Tropis Seroja memiliki kecepatan pusaran angin 85 km/jam. Saat ini sudah mencapai 110 km/jam dan akan meningkat menjadi 130 km/jam pada Rabu (7/4). Namun, siklon tropis Seroja diklaim semakin menjauh dari Indonesia. Kecepatan pusaran angin Siklon Tropis Seroja meningkat, tetapi dampaknya akan melemah.

“Dampaknya hari ini, itu adalah yang sangat dirasakan, selain hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi. Yang dikhawatirkan ini mirip tsunami. Jadi, gelombang tingginya mirip tsunami. Jadi, gelombang tingginya masuk ke darat,” tutur Dwikorita.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan