Korban tewas akibat minuman keras (miras) oplosan terus bertambah. Di Bekasi, Jawa Barat tercatat total tujuh orang meninggal usai pesta miras oplosan di wilayah hukum Pondokgede dan Bekasi Selatan pada Minggu (1/4) malam. Mereka berinisial RW, AR, RB, AN, BA, AD dan SP. Jumlah itu menambah panjang daftar korban akibat miras oplosan.
Korban tewas terbagi dalam dua kelompok 'tongkrongan' saat berpesta. Kelompok RW, AR dan RB berpesta di Jalan Ratna Gang H Rahim Nomor 206 RT003 RW 001 Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede bersama tiga rekannya yang kini masih kritis di rumah sakit.
Sedangkan kelompok AN, BA, AD dan SP semuanya tewas usai berpesta miras di depan Kantor Kecamatan Bekasi Selatan, Jalan Pulo Ribung, Kelurahan Pekayonjaya, Bekasi Selatan.
"Kedua kelompok itu berpesta miras oplosan berbarengan waktunya pada Minggu pukul 18.00 WIB. Namun satu per satu mulai masuk rumah sakit sejak Senin (2/4). Hingga hari ini total sudah tujuh orang yang tewas di rumah sakit," kata Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto di Bekasi, dilansir dari Antara.
Satu dari tujuh orang korban berjenis kelamin perempuan yakni AN, sedangkan sisanya adalah laki-laki berusia kisaran 20-25 tahun. Seluruh korban tewas saat menjalani perawatan medis di rumah sakit.
"Korban RW tewas di RSUD Kota Bekasi, AR tewas di RS Global Bekasi Barat dan AB tewas di RS Mas Mitra Jatimakmur. Mereka meninggal pada Rabu (4/4)," katanya
Korban tewas pun bertambah saat kelompok AN, BA, AD dan SP, seluruhnya dinyatakan mengalami kerusakan organ tubuh pada jaringan pernafasan dan hati berdasarkan vonis tim medis RS Hermina Galaxy dan RS Anna Pekayon pada Kamis pagi.
"Sejauh ini kami sudah melakukan outopsi pada jasad semua korban di RS Polri Kramatjati. Kami ingin membukti apa sebenarnya yang memicu kematian korban, apakah benar akibat miras oplosan yang tidak sesuai prosedur atau ada hal lain," katanya.
Dikutip dari Daily Infographics, ada bagian otak tertentu yakni korteks serebral yang terstimulasi saat seseorang mengonsumsi alkohol. Korteks serebral merupakan ruang pengendali pikiran, bahasa dan interaksi manusia. Saat minuman beralkohol dikonsumsi, aktivitas di bagian otak ini terpicu dan otak umumnya menjadi lebih kreatif. Minuman mengandung alkohol faktanya membuat kekhawatiran seseorang akan dunia di sekitarnya berkurang.
Tak heran jika banyak yang tergiur mengonsumsi miras, bahkan dicampur dengan bahan lain atau oplosan. Para peminum umumnya ingin mendapatkan sensasi berbeda dari upaya mengoplos miras tersebut. Miras bukanlah hal yang aman meskipun tidak dioplos sekalipun. Ketika miras dicampur atau dioplos bahan-bahan lain, maka akan memberikan efek lebih buruk bagi pengonsumsinya. Bahkan, hingga hilangnya nyawa.