Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menanggapi kabar razia buku kiri yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai anggota ormas Brigade Muslim Indonesia (BMI). Nurdin mengatakkan, pihaknya akan memanggil ormas tersebut untuk dimintai klarifikasi.
"Akan segera kami panggil. Itu (razia) tidak boleh. Ada aturannya. Tidak boleh semena-mena," ujar Nurdin kepada wartawan di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/8).
Sebelumnya, sekelompok pria yang mengatasnamakan ormas BMI menyisir salah satu cabang toko buku Gramedia, di Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka mendesak toko buku itu menarik buku-buku 'kiri', di antaranya buku Karl Marx, Lenin, dan bahkan karya Franz Magnis Suseno.
Meski mengaku kecolongan, Nurdin menilai, penyisiran yang dilakukan BMI hanya salah paham. Ke depan, Nurdin berjanji, bakal menggelar sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman literasi publik.
"Kelanjutannya kita lihat nanti, ya. Kami akan panggil dulu (BMI) untuk memberikan pemahaman," ujar Nurdin.
Ini bukan kali pertama razia buku kiri digelar ormas dan institusi pemerintah. Akhir Juli lalu, dua pemuda Probolinggo bahkan ditangkap polisi lantaran membawa buku biografi pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) Dipa Nusantara (DN) Aidit.