Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Jumat (12/5) sekitar pukul 23.20 WIB. Erupsi itu terpantau dari CCTV di pos pemantauan yang berjarak 3 Km dari lokasi tersebut.
Menurut laporan petugas pos pemantauan Gunung Anak Krakatau, Jumono, tinggi letusan abu erupsi mencapai 1.500 meter di atas puncak.
"Tinggi kolom letusan teramati ± 1500 m di atas puncak (± 1657 m di atas permukaan laut)," ujar Jumono dalam laman resmi Kementerian ESDM, dikutip Sabtu (13/5).
Menurutnya, kolom abu terpantau berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak berada di posisi dekat Gunung Anak Krakatau.
"Masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati G. Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," tuturnya.
Untuk pengingat, Gunung Anak Krakatu tercatat mengalami 4 kali erupsi sejak awal 2023. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menginformasikan Gunung Anak Krakatau terus mengeluarkan material hingga Kamis (5/1) dini hari dengan ketinggian abu vulkanik hingga 750 meter.
"Abu vulkaniknya berwarna kelabu hingga cokelat dengan durasi letusan 22 detik dan amplitudo maksimumnya 47 mm," tulis PVMBG, Kamis (5/1).