Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi kementerian ESDM melaporkan, terjadi peningkatan aktivitas Gunung Dieng dari level I (normal) menjadi level II (waspada), yang terhitung sejak Jumat (13/1/2023) pukul 23.00 WIB.
Dengan adanya peningkatan aktivitas ini, maka terdapat rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini, yaitu masyarakat dan wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 1 kilometer (km) dari bibir kawah.
“Masyarakat tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang, dan agar waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang karena dapat berpotensi terpapar gas karbondioksida (CO2) yang berbahaya bagi kehidupan,” tulis keterangan di magma.esdm.go.id, Sabtu (14/1).
Kemudian masyarakat dan wisatawan juga diminta untuk tidak memasuki kawah-kawah di Komplek Dieng yang dapat berpotensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material. Selain itu juga di kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah daerah (pemda), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi dan kabupaten diimbau agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Dieng di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, dengan nomor telepon 085326951587 atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi-Badan Geologi.
Aktivitas di Gunung Dieng per 14 Januari 2023 terpantau mengalami peningkatan aktivitas vulkanik. Ditandai dengan meningkatnya kejadian gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik lokal sejak 9 Januari 2023. Hal ini dapat mengindikasikan terjadinya “rekahan” di kedalaman sebagai akibat dari aktivitas vulkanik di Dieng.
Selain itu, juga terjadi peningkatan konsentrasi gas CO2 di Kawah Timbang dengan rata-rata antara 0,09% hingga 0,11% pada kurun waktu 1 Januari hingga 13 Januari 2023. Suhu air dan suhu tanah di Kawah Sileri berturut-turut antara 68,5 hingga 68,6 derajat celsius dan 21,6 hingga 21,7 derajat celcius yang artinya menunjukkan kondisi yang relatif stabil.
“Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas vulkanik di Dieng saat ini adalah meningkatnya konsentrasi gas vulkanik terutama CO2 di Kawah Timbang, yang dapat diikuti oleh terjadinya aliran gas CO2; dan erupsi freatik di Kawah Sileri berupa semburan lumpur atau lontaran material. Erupsi freatik atau semburan lumpur bisa terjadi tanpa didahului oleh adanya peningkatan aktivitas baik visual maupun kegempaan,” tertulis demikian.