Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab mendorong empat partai politik segera mendeklarasikan koalisi. Keempatnya, yakni Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB).
"Rizieq juga menyarankan agar turut membuka pintu terhadap partai lain, terutama yang memiliki basis massa Islam," ujar juru bicara PA 212, Novel Bamukmin kepada Alinea.
Dikatakan Novel, hal itu diungkapkan Rizieq saat Partai Gerindra dan PAN ke Mekkah. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dewan Pertimbangan PAN Amien Rais, dan Ketua Umun PA 212 Slamet Maarif mengunjungi kediaman Rizieq, sekitar pukul 14.15 waktu Arab Saudi, Sabtu (2/6).
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo didampingi Waketum Gerindra Sugiono dan Ketua DPP Gerindra Prasetyo Hadi, serta politikus senior Fuad Bawazier. Sedangkan Amien Rais didampingi oleh anaknya Hanafi Rais yang juga Wakil Ketua Umum PAN.
"Pertemuan ini dilakukan dalam rangka silaturahmi mengunjungi saudara muslim yg sedang dizalimi dan terkucilkan atau hijrah," jelas Novel.
Selain silaturahmi, pertemuan itu juga membahas berbagai persoalan bangsa saat ini. Pertemuan lalu diakhiri dengan salat Asar berjamaah, yang diimami oleh Rizieq.
Namun, Novel menyebut pertemuan itu belum membicarakan terkait capres yang akan diusung. Pihaknya masih mengacu nama-nama capres hasil rekomendasi Rapat Koordinasi Nasional Persaudaraan Alumni (PA) 212.
"Rizieq mengatakan semua capres dan cawapres yang direkomendasikan bagus dan layak memimpin bangsa Indonesia," ujar dia.
Dalam rekomendasi Rakornas PA 212, nama Rizieq berada di urutan teratas capres yang akan berlaga di 2019. Selai itu, beberapa nama juga mencuat, seperti Prabowo, Tuan Guru Bajang, Yusril Ihza Mahendra, dan Zulkifli Hasan.
Selain daftar bakal capres, PA 212 juga mengajukan daftar rekomendasi bakal cawapres. Dalam daftar yang berisi sembilan nama tersebut, berturut-turut adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Yusril Ihza Mahendra, Anies Matta, Zulkifli Hasan, Eggi Sudjana, Ustaz Bachtiar Nasir, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.