close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP(K) dan dr. Widjaja Lukito, Ph.D. Sp. GK. (Ist)
icon caption
Dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP(K) dan dr. Widjaja Lukito, Ph.D. Sp. GK. (Ist)
Nasional
Minggu, 12 September 2021 18:40

Hadapi Covid-19, pakar sarankan tingkatkan gizi masyarakat 

Gizi dan nutrisi cukup sebenarnya menjadi syarat agar imunitas dan antibodi tubuh bisa meningkat setelah divaksin.
swipe

Ahli gizi Widjaja Lukito, mengatakan, berbagai vaksinasi yang masif di seluruh belahan dunia tidak bisa dijanjikan mampu menghadapi berbagai mutasi virus Covid 19.

Belakangan, menurut dia, beberapa negara kembali terjadi peningkatan kasus walau vaksinasi sudah mencapai lebih dari 70%. Karena itu, penting untuk mengelola strategi peningkatan gizi dan nutrisi setiap individu masyarakat.

Hal ini, disampaikan Widjaja dalam Konferensi Nasional Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) lewat zoom meeting, dengan tema 'Meningkatkan Gizi dan Nutrisi Masyarakat Di tengah Pandemi', Jumat (10/9) yang dihadiri relawan kesehatan, bidan dan dokter dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

"Strategi umum fokus pada pengingkatan gizi dan nutrisi masyarakat bertujuan memastikan resiliensi (daya tahan) tubuh setiap individu masyarakat sehingga bisa bertahan dari berbagai serangan virus. Singkatnya, setiap orang harus memiliki 'otot kawat, balung wesi' di era serangan wabah apapun," ujar Widjaja dalam keterangannya, Minggu (12/9).

Menurut Widjaja, fenomena ini sudah terdokumentasi dari berbagai penelitian bahwa zat gizi esential penting sebagai bahan baku pembentukan antibodi dan peningkatan sistem imun. 

Dia menjelaskan, dalam mengadakan asupan makanan yang bergizi sudah saatnya masyarakat belajar mandiri mengolah potensi bahan pangan dilingkungannya seperti menanam sayuran, umbi-umbian, beternak ayam dan membuat kolam ikan.

"Jangan lagi selalu menunggu bantuan pemerintah. Semua itu mudah dilakukan secara bergotong royong ditingkatan RT. Itu namanya rakyat membangun ketahanan pangan secara mandiri," tegasnya.

Dia mengungkapkan, jika masyarakat sudah memiliki sistim gotong royong di semua RT untuk ketahanan pangan satu RT, maka pemerintah akan lebih mudah menyalurkan bantuan berbasiskan yang dibutuhkan. 

Dengan demikian, menurutnya APBN dan APBD menjadi fokus pada ketahanan pangan rakyat dan penyembuhan pasien di rumah-rumah sakit menekan angka kematian.

Sementara itu, mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah, mengatakan, gizi dan nutrisi yang cukup sebenarnya juga menjadi syarat agar imunitas dan antibodi tubuh bisa meningkat setelah divaksin.

"Kalau gizi dan nutrisi seseorang tidak memadai, vaksinasi kurang efektif meningkatkan imunitas antibodi dalam tubuh. Makanya, habis terinfeksi atau habis divaksin harus banyak istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Agar antibodi dapat meningkat secara efektif," kata Siti dalam acara yang sama.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan