Satgas Antimafia Bola jilid III akan melakukan pengawasan terhadap proses seleksi atlet muda usia 20 tahun. Wakil Kepala Polri Komjen Gatot Eddy Pramono menerangkan, tugas tersebut bertujuan memastikan lahirnya atlet muda berbakat untuk mengikuti kompetisi Piala Dunia U-20 yang bakal digelar pada 20 Mei 2021.
"Karena kita ingin melahirkan atlet-atlet berprestasi, atlet yang profesional, yang nantinya akan melahirkan tim sepak bola yang betul-betul profesional dan dicintai masyarakat kita," kata Gatot, di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).
Senada dengan Gatot, Kepala Satgas Antimafia Bola Brigjen Hendro Pandowo mengatakan, tugas tersebut untuk menjaring atlet muda berbakat. Polri memastikan atlet terpilih benar-benar memiliki skill mumpuni untuk memperkuat tim Indonesia berlaga di kancah internasional.
"Yang jelas monitoring, pengawasan, biar membentuk pemain-pemain yang handal kompetensinya bukan karena titipan," ujar Hendro.
Dia pun memastikan pelaksanaan tugas pengawasan yang dilakukan Satgas Antimafia Bola tak akan mengganggu proses seleksi yang tengah berlangsung. Dia mengatakan, proses pengawasan itu dilakukan di luar teknis penjaringan atlet muda.
"Enggak, enggak mengganggu. Kita di luar proses seleksi atlet," ucapnya.
Namun demikian, Hendro tak dapat menerangkan lebih detail pelaksanaan pengawasan proses seleksi itu. "Makanya nanti kita akan ada pertemuan lagi dengan PSSI di sini, bagaimana bentuk kita untuk bisa masuk ke situ," katanya.
Tugas pengawasan seleksi tim U-20 ini merupakan tugas tambahan yang dibebankan pada Satgas Antimafia Bola. Adapun tugas utama yang dibebankan pada satgas terdiri dari tiga hal yang berfokus pada upaya penangkalan skandal praktik lancung pengaturan skor pada gelaran kompetisi sepak bola nasional.
Pertama, melakukan pengawasan terhadap pertandingan kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Kedua, melakukan koodinasi dengan para pihak terkait seperti PSSI, Kemenpora, hingga manajemen klub baik di tingkat nasional dan tingkat daerah. Ketiga, melanjutkan proses penanganan perkara skandal mafia bola yang belum tuntas.