Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memohon maaf kepada seluruh elemen masyarakat atas perbuatan para anggotanya belakangan ini. Hal ini disampaikan dalam momentum peringatan Ke-77 Hari Bhayangkara Polri.
Sigit mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk berusaha keras melakukan perbaikan dan evaluasi supaya berubah menjadi lebih lebih baik melalui momentum hari Bhayangkara ke-77 Polri. Ia juga meyakini, komitmen Polri ada untuk terus menjaga amanah dan harapan masyarakat terhadap setiap pelaksanaan tugas sebagaimana pesan Bapak Presiden Republik Indonesia yang selalu tertanam di hati bahwa polisi bukan sekedar profesi tapi sebuah jalan untuk mengabdi.
"Tak ada gading yang tak retak untuk itu dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan permohonan maaf atas perbuatan yang menyakiti hati masyarakat," kata Kapolri di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (1/7).
Sigit menyebut, kini banyak tantangan yang mesti dihadapi seperti ketidakpastian global masih terus terjadi sehingga sulit diprediksi. Namun, di tengah situasi ini ia memastikan, supaya kepolisian terus hadir bersama dengan pemerintah dan masyarakat untuk membantu dan menyelesaikan berbagai tantangan seperti pandemi covid, gejolak ekonomi global dan berbagai bencana alam.
Apalagi, pandemi covid 19 telah menjadi endemi dan aktivitas masyarakat dapat berjalan normal dengan optimisme, perekonomian nasional dan kualitas kehidupan masyarakat akan semakin baik.
"77 tahun Polri mengabdi, banyak tantangan yang kita hadapi, banyak hal yang kita alami," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan amanat dalam upacara Hari Bhayangkara ke-77. Upacara ini dilakukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (1/7).
Jokowi mengatakan, peran Polri sangat dekat untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat tapi, di saat yang sama kepolisian juga diawasi oleh rakyat. Dewasa ini segala sesuatu bisa direkam dan bisa disebarluaskan, maka gerak-gerik Polri sekecil apapun tidak bisa ditutup-tutupi lagi.
"Sehingga kepercayaan pada Polri akan selalu diuji," katanya di GBK, Sabtu (1/7).
Ia menyebutkan, tingkat kepercayaan dan kepuasan rakyat menjadi hal yang penting untuk disorot Polri. Apalagi, kini kepercayaan rakyat ke Polri sudah naik dari 60% menjadi di atas 70%.
"Ini perkembangan baik tapi masih harus ditingkatkan Polri harus memperbaiki diri, berbenah diri, melalukan reformasi di segala lininya," ujarnya.
Ia menyampaikan, semua program pemerintah butuh dukungan Polri, hal ini menunjukan bahwa kewenangan dan kekuatan Polri begitu besar. Maka dari itu, Polri perlu waspada dan menggunakan kekuatan dengan benar.
Sebab, kata Jokowi, masyarakat membutuhkan rasa aman, rasa keadilan, dan rasa untuk diayomi. Ia mengingatkan, supaya Polri tidak mengabaikan hal ini.